REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Kementerian Luar Negeri Inggris sedang mempertimbangkan laporan Saudi yang mengkonfirmasikan tewasnya kolomnis the Washington Post Jamal Khashoggi. Inggris menegaskan,pihak yang bersalah harus dimintai pertanggungjawaban.
Dalam sebuah pernyataan Sabtu (20/10), kemenlu Inggris mengatakan Inggris sedang memikirkan langkah yang akan dilakukan dalam menanggapi hasil penyeldikan Arab Saudi.
"Seperti yang dikatakan Menteri Luar Negeri, ini adalah tindakan yang mengerikan dan mereka yang terlibat harus dimintai pertanggungjawaban," kata pernyataan Kemenlu Inggris.
Sementara itu, partai oposisi Buruh dan Liberal Demokrat mendesak Inggris untuk mengambil langkah-langkah dalam menghentikan penjualan senjata ke Arab Saudi. Pemimpin Liberal Demokrat Vince Cable mengatakan ketergantungan besar Inggris pada Saudi untuk penjualan senjata membuat Inggris akan berkompromi dalam situasi seperti ini.
Baca juga, Sumber: Butuh Tujuh Menit untuk Bunuh Khashoggi.
Arab Saudi telah mengakui bahwa Khashoggi tewas di konsulat Saudi di Istanbul akibat perkelahian. Akibatnyya, 18 orang asal Saudi telah ditahan sebagai tersangka.
Pernyataan Saudi ini disampaikan setelah Khashoggi hilang pada 2 Oktober lalu.
Penuntut umum Saudi mengatakan Kantor Penuntut Umum melakukan penyelidikan awal yang dilakukan terkait hilangnya Khashoggi.
Hasilnya mengungkapkan, terjadi diskusi antara Khashoggi dan orang-orang yang bertemu dengannya selama berada di Konsulat Saudi di Istanbul.
Namun, penuntut umum menerangkan, diskusi itu berujung pada perkelahian dengan orang-orang yang berada di konsulat hingga menyebabkan kematiannya. "Semoga jiwanya beristirahat dalam damai,” kata pernyataan penuntut Saudi seperti dikutip laman Asssosiated Press, Sabtu (20/10).
Pernyataan Saudi tidak mengidentifikasi secara rinci dari 18 orang Saudi yang ditahan oleh pihak berwenang. Namun, Saudi membantah Khashoggi dimutilasi.