REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel Al-Jubeir menegaskan, Pangeran Mahkota Mohammed bin Salman (MBS) tidak ikut terlibat dalam kasus pembunuhan wartawan Saudi, Jamal Kashoggi. Saudi menyebut kasus pembunuhan Kashoggi merupakan operasi yang jahat dan kesalahan besar.
“Orang-orang yang melakukan ini berada di luar dari Otoritas Saudi,” kata Jubeir, seperti dikutip dari Alarabiya, Senin (22/10).
Jubeir menyatakan hal tersebut saat melangsungkan wawancara eksklusif melalui sambungan telepon. Ia berani memastikan bahwa MBS tidak terlibat dalam pembunuhan tersebut.
Raja Salman bin Abdulaziz Al-Saud juga telah memerintahkan secara langsung untuk mengusut tuntas kasus Khashoggi. “Tidak ada operasi yang berkaitan erat dengan Pangeran Mahkota,” kata Jubeir meyakinkan.
Sementara itu, Saudi menyatakan hingga saat ini belum mengetahui keberadaan jasad Khashoggi. Meskipun, Saudi telah menangkap 18 orang yang dinyatakan terlibat dalam operasi pembunuhan Khashoggi di Konsulat Saudi di Istanbul, Turki.
Sementara itu, sumber otoritas Turki yang dirahasiakan namanya mengatakan kepada Middle East Eye, Ahad (21/10), bahwa jasad Khashoggi telah diangkut keluar dari Turki oleh salah satu pengawal MBS. Hal itu memperkuat dugaan bahwa Khashoggi telah dimutilasi.
Salah satu perwira intelijen yang terlibat dalam pembunuhan Khashoggi, Maher Abdulaziz Mutrib, diduga kuat telah membawa bagian potongan tubuh Kashoggi dalam sebuah tas. Mutrib sedianya pergi ke Turki pada 2 Oktober lalu yang bertepatan dengan hilangnya Khashoggi.
Kemunculan nama Mutrib sebagai salah satu dari 15 orang tim operasi pembunuh Khashoggi di Konsulat Saudi di Turki semakin menjadi sorotan publik. Terutama mengenai keterkaitan MBS dalam kasus tersebut. Mengingat, Mutrib adalah perwira intelijen yang tentu memiliki hubungan dengan MBS.