Selasa 23 Oct 2018 15:26 WIB

Menlu Saudi: Kita akan Usut Tuntas Kasus Khashoggi

Presiden Trump tak puas dengan jawaban Saudi.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Teguh Firmansyah
Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (RI) Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel ibn Ahmed al-Jubeir melakukan pertemuan bilateral join commision ke- 10 di Kemenlu RI, Jakarta, Selasa (23/10).
Foto: Republika/Fergi Nadira
Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (RI) Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel ibn Ahmed al-Jubeir melakukan pertemuan bilateral join commision ke- 10 di Kemenlu RI, Jakarta, Selasa (23/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel al-Jubeir melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia sejak Senin (22/10).  Dalam kesempatannya bertemu Menteri Luar Negeri Republik Indoonesia (RI) Retno Marsudi pada Selasa (23/10), al-Jubeir mengungkapkan, akan mengupas kasus kematian jurnalis-nya Jamal Khashoggi.

Hingga kini, Saudi telah menangkap 18 orang yang diduga terlibat dalam pembunuhan Khashoggi dan empat lainnya telah dipenjara termasuk pejabat intelejen Saudi.

"Arab Saudi menegaskan akan menuntaskan penyelidikan kasus ini. Tim penyelidik kami sudah tiba di Istanbul sejak kami mengetahui kasus ini," kata al-Jubeir dalam pernyataan persnya di Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta, Selasa (23/10).

 

Al-Jubeir berterima kasih atas keprihatinan dan ucapan dukacita yang diberikan Indonesia. Dia pun mengatakan, akan terus memberikan pembaharuan perkembangan dari penyelidikan atas kematian kolumnis Washington Post itu.

Baca juga, Sumber: Butuh Tujuh Menit untuk Bunuh Khashoggi.

Al-Jubeir, dalam pernyataan persnya juga menegaskan bahwa Kerajaan Saudi akan terus mencari dan menangkap pelaku pembunuh Khashoggi. "Tim penyelidik sedang mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi di dalam gedung konsulat dan apa yang dilaporkan sejak awal kasus ini mencuat," kata dia.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dengan tegas berjanji mengungkapkan fakta sebenarnya atas penyelidikan menyeluruh dari Turki terhadap pembunuhan Khashoggi.

Sementara surat kabar pemerintah Turki merilis informasi rinci 15 warga Saudi yang dikirim ke Istanbul untuk bertemu Khashoggi di konsulat. "Kami mencari keadilan di negeri kami dan ini sebentar lagi akan terungkap. Tidak melalui langkah biasa tetapi dalam semua kebenaran yang transparan," ujar Erdogan.

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menuding Saudi melakukan kebohongan mengenai pembunuhan Jamal Khashoggi. Sebab pernyataan Saudi yang kerap berubah mengenai pernyataan penyebab kematian Khashoggi.

Dia menarik kembali ucapannya yang mengatakan Riyadh memberikan penjelasan kredibel mengenai kematian jurnalis yang dibunuh di kantor konsulat Arab Saudi di Turki ketika hendak mengurus dokumen pernikahannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement