Rabu 24 Oct 2018 06:53 WIB

Tiga Tahun Hilang, Jurnalis Jepang Dikabarkan Ada di Turki

Yasuda terakhir terlihat pada 2015 di Suriah saat perang berkecamuk.

Rep: Ali Mansur/ Red: Friska Yolanda
Jurnalis lepas Jepang Jumpei Yasuda.
Foto: Reuters
Jurnalis lepas Jepang Jumpei Yasuda.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Pemerintah Jepang menyampaikan, pihaknya telah menerima informasi bahwa seorang pria yang diyakini sebagai seorang jurnalis freelance Jepang yang ditangkap di Suriah tiga tahun lalu telah dibebaskan. Saat ini, jurnalis yang diketahui bernama Jumpei Yasuda itu berada di Turki.

"Menerima informasi dari Qatar bahwa Tuan Jumpei Yasuda telah dibebaskan," ujar Kepala Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga dalam konferensi pers, dikutip dari Aljazirah, Selasa (24/10).

Lanjut Suga, saat ini pemerintah sedang melakukan pemeriksaan untuk memastikan bahwa orang yang dibebaskan itu benar-benar adalah Yasuda. Pihaknya juga telah memberitahukan istri Yasuda atas informasi tersebut.

Yasuda sendiri mulai meliput tentang Timur Tengah pada awal tahun 2000. Dia disandera di Irak pada 2004 dengan tiga warga Jepang lainnya, tetapi berhasil dibebaskan setelah para ulama Islam menegosiasikan pembebasannya. Kemudian Yasuda terakhir terlihat pada tahun 2015 di Suriah ketika perang berkecamuk di negera itu.

Perjalanan terakhirnya ke Suriah pada 2015 untuk melaporkan pada teman wartawannya, Kenji Goto, yang disandera dan dibunuh oleh kelompok bersenjata, ISIS. Kemudian, Yasuda hilang kontak usai mengirim pesan ke freelancer Jepang lainnya pada 23 Juni 2015 silam.

Dalam akun resmi Twitter terakhirnya atau dua hari sebelumnya, Yasuda mengatakan bahwa laporannya sering terhambat. Sehingga dia akan berhenti menyampaikan keberadaan dan aktivitasnya. 

Namun, beberapa video yang menunjukkan seorang pria yang diyakini sebagai Yasuda telah dirilis pada tahun 2017 lalu. Juga dikabarkan, Yasuda berada di lingkungan yang keras dan perlu diselamatkan segera.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement