REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Seorang jaksa Arab Saudi yang menangani kasus Jamal Khashoggi mengonfirmasi, pembunuhan terhadap jurnalis Saudi itu direncanakan. Hal serupa telah disampaikan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sebelumnya.
Keterangan jaksa Saudi tentang direncanakannya pembunuhan Khashoggi itu dilaporkan stasiun televisi Saudi yang berbasis di Riyadh, Al Ekhabariya TV. Penyiar melaporkan bahwa jaksa penuntut telah menginterogasi para tersangka.
Dalam proses interogasi, jaksa penuntut memverifikasi informasi yang telah dihimpun tim investigasi gabungan Saudi dan Turki. Kendati demikian, Al Ekhabariya TV belum memberi keterangan terperinci terkait dikonfirmasinya pembunuhan Khashoggi yang terencana.
Pada Selasa lalu, Erdogan telah menyampaikan bahwa pembunuhan terhadap Khashoggi memang terencana. “Kami memiliki informasi bahwa pembunuhan itu (Khashoggi) tidak instan, tapi direncanakan,” kata Erdogan ketika berpidato di Ankara.
Baca juga, Sumber: Butuh Tujuh Menit untuk Bunuh Khashoggi.
Menurut Erdogan, Saudi telah menahan 18 tersangka yang terlibat pembunuhan Khashoggi. Sebanyak 15 di antaranya adalah mereka yang terbang langsung dari Saudi ke Istanbul untuk menemui Khashoggi di gedung konsulat. Sementara tiga orang lainnya adalah staf konsulat. Erdogan telah meminta ke-18 tersangka itu diekstradisi guna menjalani proses hukum di negaranya.
Khasoggi merupakan jurnalis Saudi yang menjadi kolumnis di the Washington Post. Selama kariernya, ia kerap mengkritik kebijakan-kebijakan domestik dan luar negeri Saudi dalam tulisan-tulisannya.
Khashoggi dinyatakan hilang saat mendatangi gedung konsulat Saudi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober. Ia dikonfirmasi telah dibunuh sekitar dua pekan setelah kedatangannya ke gedung konsulat. Namun hingga kini jasadnya belum ditemukan.