Kamis 25 Oct 2018 21:55 WIB

Teror Bom di AS Berlanjut, Sasar Mantan Wapres Hingga Aktor

Aktor De Niro dikenal vokal mengkritik Donald Trump.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
Robert De Niro
Foto: EPA
Robert De Niro

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pihak berwenang Amerika Serikat (AS) menemukan lagi paket mencurigakan yang ditujukan kepada mantan wakil presiden Joe Biden dan aktor Robert de Niro pada Kamis (25/10). Hal itu terjadi sehari setelah sejumlah tokoh Demokrat dan kritikus dari Presiden AS Donald Trump menjadi sasaran kejadian serupa.

Seorang pejabat kepolisian mengatakan, paket mencurigakan ditujukan kepada Biden. Paket itu ditemukan di kotak pos di New Castle County di Delaware. MSNBC melaporkan paket mencurigakan kedua juga ditemukan.

Aktor De Niro yang vokal mengkritik Trump juga menjadi sasaran. "Paket ditemukan di Tribeca, Manhattan," kata pejabat itu dilansir Reuters, Kamis (25/10).

Otoritas mengatakan, paket tersebut memiliki ciri-ciri serupa dengan paket bom lain. Beberapa pejabat penting di AS sebelumnya menerima paket serupa, di antaranya mantan presiden Barack Obama, mantan Presiden Bi Clinton dan sejumlah petinggi Partai Demokrat. Paket-paket tersebut dibungkus dengan bahasa dan label pengiriman yang sama.

Kendati demikian, tidak ada satu pun dari sembilan paket berisi bom meledak. Pihak berwenang kemudian menggencarkan pencarian bom.

Diduga, hal ini terjadi karena ingin menekan Trump menjelang pemilihan kongres yang kurang dari dua pekan lagi tepatnya pada 6 November. Para target bom tersebut pun dinilai bersuara lantang mengkritik pemerintahan Donald Trump.

Pada rapat umum di Wisconsin, Rabu malam, Trump meminta perhatian media. Namun, kemudian Trump malah menyerang media.

"Bagian yang sangat besar dari kemarahan yang kita lihat hari ini di masyarakat kita disebabkan oleh laporan media mainstrem yang salah dan tidak akurat yang saya sebut sebagai berita palsu,” tulis Trump.

"Ini menjadi sangat buruk dan menjadi penuh kebencian yang tidak dapat dijelaskan. Media mainstrem harus membersihkan aksinya, cepat!" ujarnya menambahkan.

Baca: Mantan Direktur CIA Tuding Trump Picu Rentetan Teror Bom AS

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement