Jumat 26 Oct 2018 07:58 WIB

Menteri Energi Saudi: Mereka Meminta Maaf Batal Hadir

Total nilai investasi dalam konferensi ini mencap

Menteri Energi Arab Saudi Khalid al-Falih
Foto: Alarabiya
Menteri Energi Arab Saudi Khalid al-Falih

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH— Menteri Energi Kerajaan Arab Saudi Khalid al-Falih menegaskan bahwa Amerika Serikat akan tetap menjadi bagian utama perekonomian Saudi, meski aksi boikot yang dilakukan sejumlah kalangan terhadap Konferensi Inisiatif Investasi Masa Depan (FII) di Riyadh. 

“Hal ini karena maslahat yang mengikat kita lebih besar ketimbang upaya melemahkannya melalui misi gagal berupa aksi pemboikotan Konferensi,” kata dia Kamis (26/10), seperti dilansir Alarabiya

Khalid mengungkapkan, sejumlah perusahaan yang absen hadir dalam konferensi ini akhirnya menyatakan permohonan maaf mereka kepada dirinya melalui sambungan telepon. 

Khalid menyebutkan, total nilai transaksi dalam kesepakatan investasi dalam konferensi ini mencaai 56 miliar dolar AS dari jumlah kontraknya sebanyak 25 kontrak. “Sebagian besarnya didominasi perusahaan AS,” tutur dia. 

Konferensi FII ini memiliki arti penting di tengah meningkatnya perekonomian Saudi dan meningkatkan cadangan devisi negara hingga 480 miliar dolar AS. 

Pelaksanaan konferensi ini berlangsung di Hotel Ritz-Carlton di bawah pengamanan ketat. Konferensi ini diharapkan menjadi acara untuk mempromosikan visi reformasi Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman kepada investor asing. 

Di antara yang menyatakan pembatalan itu adalah CEO Siemens Joe Kasser, direktur korporasi JP Morgan, Ford, dan Uber. Sejumlah media asing juga tidak tampak dalam acara bergengsi ini. Antara lain CNN, Financial Times, New York Times, CNBC dan Bloomberg. 

Mengutip Alarabiya, Dalam manifes tamu undangan, tercatat sebanyak 135 delegasi perusahaan dari 140 perusahaan hadir. Di antaranya CEO perusahaan energi Prancis, Total, Patrick Pouyanne dan PM Pakistan Imran Khan

 

  

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement