REPUBLIKA.CO.ID, TORONTO -- Keluarga miliuner Barry Sherman membuat sayembara untuk mereka yang mengetahui informasi tentang kematian Sherman dan istrinya Honey. Pengacara keluarga tersebut Brian Greenspan mengatakan kepolisian Toronto belum bisa menangani kasus kematian pasangan tersebut dengan benar.
"Kami mencoba untuk menyalakan api, untuk memberikan insentif kepada anggota masyarakat yang datang maju dengan informasi tapi juga menyalakan api di bawah pelayanan kepolisian Toronto," kata pengacara, Sabtu (27/10), dikutip dari AP.
Keluarga Sherman akan memberikan hadiah sebesar 10 juta dolar Kanada atau setara dengan 7,6 juta dolar AS. Hadiah ini diberikan kepada mereka yang memiliki informasi yang dapat mengarahkan kepolisan setempat ke pelaku.
Greenspan juga mengatakan ia berharap kepolisian Toronto untuk berbagi informasi dengan penyidik swasta yang ia sewa. Sherman seorang pendiri perusahaan obat Apotex.
Ia dan istrinya ditemukan tewas di kolam bawah tanah di rumah mewah mereka pada bulan Desember lalu. Greenspan mengatakan keduanya duduk bersebelahan dengan tali melilit di leher mereka.
Satu hari setelah pasangan tersebut ditemukan media-media lokal mengutip salah satu pejabat kepolisian yang mengatakan kematian Sherman dan Honey karena bunuh diri. Hal ini membuat empat anak mereka marah dan menyewa penyidik atau detektif swasta untuk menyelidiki kasus ini.
Enam pekan setelah berita itu muncul, kepolisian Toronto mengatakan pasangan kaya tersebut tewas dibunuh. Greenspan mengatakan kepolisian Toronto membuat banyak kesalahan.
"Mereka gagal menyadari keberadaan dan situasi jenazah pasangan ini yang mencurigakan," kata Greenspan.
Greenspan juga mengatakan kepolisian tidak memeriksa dengan cermat titik masuk rumah korban dan tidak cukup banyak mengumpulkan bukti sidik jari dan DNA. Katanya, timnya sudah menemukan beberapa bukti termasuk 25 sidik jari yang dilewatkan oleh kepolisian Toronto.
Kepolisian setempat diduga tidak memeriksa dengan cermat tempat kejadian perkara. Membuat mereka mungkin melewatkan jejak kecil yang ditinggalkan pembunuh seperti rambut.
Sementara itu Kepala Kepolisian Toronto Mark Saunders membela anak buahnya. Ia mengatakan mereka belum menyimpulkan kematian Sherman dan Honey sebagai bunuh diri. Saunders mengatakan lebih dari 50 anggota polisi terlibat dalam kasus ini dan tempat kejadian perkara sudah diperiksa selama enam pekan terakhir.
Dia juga mengatakan lebih dari 200 orang sudah diwawancara dan investigasi masih terus berlangsung. Saunders mengatakan investigasi pun berjalan dengan sangat baik. Ia juga mendukung keputusan keluarga Sherman untuk melakukan sayembara.
"Keluarga Sherman frustasi, kami memiliki tujuan yang sama," kata Saunders.
Sherman, 75 tahun, dikenal sebagai pengusaha yang dikenal karena keagungan dan praktik bisnis yang agresif selama ia membangun Apotex, perusaahan obat yang memiliki 11 ribu karyawan di seluruh dunia. Sebuah buku tentang industri obat yang terbit pada tahun 2001 'Prescription Games' terdapat sebuah tulisan tentang kemungkinan rivalnya ingin membunuh Sherman.