REPUBLIKA.CO.ID, WARDAK — Serangan bom yang menargetkan sebuah bus terjadi di Ibu Kota Wardak, Maudan Shar, Afghanistan pada Sabtu (27/10). Setidaknya lima orang dilaporkan tewas dan 12 lainnya terluka dalam insiden ini.
Bus yang diatrgetkan dalam serangan bom ini tengah membawa petugas polisi serta pekerja. Kelompok militan Taliban mengklaim berada di balik kejadian ini.
Ledakan itu terjadi ketika bus memasuki pintu masuk utama kompleks polisi. Di antara mereka yang tewas adalah dua petugas dan tiga pekerja. Sementara itu, korban terluka adalah pekerja mekanik.
Dalam klaim Taliban, disebutkan bahwa korban tewas dalam serangan bom tersebut berjumlah lebih dari 10 orang. Klaim itu disampaikan oleh juru bicara kelompok tersebut, Zabiullah Mujahid melalui sebuah pesan di aplikasi percakapan Whatsapp, seperti dilansir dari The Defense Post, Sabtu (27/10).
Serangan terbaru yang dilakukan Taliban ini datang ditengah upaya diplomatik yang dipimpin Amerika Serikat (AS) untuk mengakhiri konflik selama 17 tahun di Afghanistan. Negosiasi dari kelompok tersebut serta perwakilan Negeri Paman Sam telah dilakukan selama beberapa kali.
Salah satu yang terbaru dilakukan kurang dari dua pekan lalu. Utusan AS, Zalmay Khalilzad mengadakan pertemuan dengan perwakilan Taliban di Qatar guna membahas langkah mengakhiri konflik Afghanistan.
Dalam upaya melancarkan negosiasi tersebut, komandan Taliban Abdul Ghani Baradar juga telah dibebaskan. Selama lebih dari delapan tahun ia telah ditahan di Pakistan.