Sabtu 27 Oct 2018 20:20 WIB

Menlu Saudi: Kasus Khashoggi Telah Jadi Histeria

Saudi berjanji akan menyelidiki kasus pembunuhan ini secara lengkap dan transparan.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Jamal Khashoggi
Foto: Metafora Production via AP
Jamal Khashoggi

REPUBLIKA.CO.ID, MANAMA -- Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel al-Jubeir mengatakan, kasus pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi telah berubah menjadi sebuah histeria. Ia pun menyayangkan banyaknya tudingan yang dilayangkan terhadap Riyadh terkait pembunuhan tersebut.

"Masalah ini (pembunuhan Khashoggi) telah menjadi cukup histerikal. Saya pikir orang-orang telah menuduh Arab Saudi sebelum penyelidikan selesai," kata al-Jubeir saat menghadiri konferensi keamanan Manama Dialogue di Bahrain, Sabtu (27/10), dikutip laman the Times of Israel.

Ia menegaskan saat ini otoritas Saudi tengah menyelidiki kasus pembunuhan Khashoggi. Saudi akan melakukan penyelidikan yang lengkap dan transparan. Hasil penyelidikan juga akan diungkap ke publik.  "Kami telah membuatnya sangat jelas bahwa mereka yang bertanggung jawab (atas pembunuhan Khashoggi) akan bertanggung jawab," katanya.

Saudi, kata dia, berusaha keras untuk menguak kasus pembunuhan Khashoggi. "Kami tahu bahwa kesalahan telah dilakukan. Kami tahu bahwa orang-orang melampaui otoritas mereka dan kami tahu bahwa kami sedang menginvestigasi mereka," ujarnya.

Baca juga, Andai Cengiz Tahu Khashoggi akan Dibunuh.

Namun ia meminta publik dunia agar tidak tergesa-gesa menuding Pemerintah Saudi berada di balik pembunuhan Khashoggi. Penyelidikan membutuhkan waktu. "Sayangnya, telah ada histeria ini di media tentang kesalahan Arab Saudi sebelum penyelidikan selesai," ucap al-Jubeir.

Khasoggi dinyatakan hilang saat mendatangi gedung konsulat Saudi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober lalu. Awalnya, Saudi membantah terlibat atau mengetahui tentang hilangnya Khashoggi. Berselang sekitar dua pekan sejak dinyatakan hilang, Saudi akhirnya mengakui bahwa Khashoggi dibunuh di gedung konsulat.

Pada Kamis (25/10), Kementerian Luar Negeri Saudi telah mengumumkan bahwa pembunuhan terhadap Khashoggi memang terencana. Hal itu telah dinyatakan sebelumnya oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

Saudi dilaporkan telah menahan 15 tersangka yang terlibat dalam pembunuhan itu. Namun Erdogan meminta Riyadh mengekstradisi mereka guna menjalani proses hukum di Turki. Saudi telah menegaskan para tersangkan akan diadili di negaranya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement