REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Tunangan Jamal Khashoggi, Hatice Cengiz, menuduh Presiden Donald Trump tidak tulus tentang menyelidiki pembunuhan Khashoggi. Karena itu, Cengiz telah menolak undangan ke Gedung Putih dari Presiden Donald Trump.
Cengiz mengatakan kepada TV Turki, dia pikir undangan itu ditujukan untuk mempengaruhi opini publik di AS. Dalam wawancara televisi yang penuh air mata pada Jumat (26/10) tersebut, Cengiz pun menceritakan hari tunangannya menghilang.
Cengiz mengatakan bahwa dia tidak akan pernah membiarkan tunangannya memasuki konsulat jika dia berpikir bahwa pihak berwenang Arab Saudi akan membuat plot untuk membunuhnya. "Saya menuntut agar semua yang terlibat dalam kekejaman ini dari tingkat tertinggi hingga terendah dihukum dan dibawa ke pengadilan," katanya kepada tv Turki, dilansir BBC, Sabtu (27/10).
Cengiz mengatakan bahwa dia belum dihubungi oleh pejabat Saudi mana pun. Namun dia mengatakan tidak mungkin pergi ke Arab Saudi untuk menghadiri pemakaman jika mayat Khashoggi yang hilang itu akhirnya ditemukan.
Jamal Khashoggi yang tinggal di Amerika Serikat, dikenal sebagai pengkritik Putra Mahkota Mohammed bin Salman. Kolumnis nasional dan Washington Post ini tewas di konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober. Saat itu ia pergi ke konsulat untuk mengurus surat perceraiannya sebelum menikahi Cengiz.
Khashoggi menyerahkan dua telepon genggamnya dan masuk ke dalam konsulat, sementara Cengiz menunggu di luar. Namun, Khashoggi tidak keluar dari konsulat hingga berjam-jam kemudian dan dicurigai telah dibunuh. Hingga otoritas Turki mengkonfirmasi dengan merilis dua audio mengenai pembunuhan yang terjadi di konsulat Saudi.