Ahad 28 Oct 2018 08:01 WIB

Inggris Tolak Kewarganegaraan Kerabat Presiden Suriah

Pemberian kewarganegaraan akan ditafsirkan sebagai sikap pelunakan terhadap Asad

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Budi Raharjo
Bendera Inggris. (ilustrasi)
Foto: Reuters
Bendera Inggris. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Seorang bibi dan tiga sepupu diktator brutal Suriah telah ditolak kewarganegaraan Inggris oleh Pemerintah Inggris. Mereka diberi tahu bahwa, sebagai kerabat dekat Presiden Bashar al-Assad, memberi mereka paspor Inggris akan merusak oposisi Pemerintah terhadap rezim al-Assad.

Anggota keluarga mengajukan banding terhadap keputusan di pengadilan imigrasi rahasia. Namun menurut laporan Daily mail, Ahad (28/10), banding mereka telah ditolak oleh Komisi Banding Imigrasi Khusus.

Para Hakim mengakui mereka tidak tahu persis seberapa dekat bibi dan sepupu kepada Presiden Suriah, Assad. Tetapi mengatakan pertimbangan penting adalah kerusakan akan reputasi Inggris jika mereka diberikan kewarganegaraan.

Di antara para pelamar adalah salah satu dari empat istri poligami paman Assad, Rifaat Al-Assad, yang tidak dapat disebutkan namanya karena alasan hukum. Dua putranya yang telah tinggal di Inggris selama lebih dari satu dekade juga ditolak aplikasinya, bersama dengan putra ketiga Rifaat oleh wanita lain.

Saran dari Kantor Luar Negeri kepada Kantor Pusat memperingatkan bahwa pemberian kewarganegaraan untuk kerabat Assad akan ditafsirkan sebagai sikap pelunakan terhadap rezim dan komitmen yang goyah terhadap oposisi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement