Selasa 30 Oct 2018 09:11 WIB

Jair Bolsonaro, Sosok Ekstrem Kanan Pimpin Brasil

Trump menjanjikan kerja sama erat bidang ekonomi dan militer dengan Brasil

Jair Bolsonaro memenangkan pemilihan presiden Brasil
Foto: AP Photo/Silvia Izquierdo, File
Jair Bolsonaro memenangkan pemilihan presiden Brasil

REPUBLIKA.CO.ID Oleh: Lintar Satria.

Rakyat Brasil memilih Jair Bolsonaro, tokoh ekstrem kanan, sebagai presiden baru mereka. Mantan kapten tentara tersebut memenangkan pemilihan presiden dengan cara-cara meyakinkan, merayu pemilih dengan janji memberantas korupsi, dan mengobarkan perang dengan kartel narkoba.

Baca Juga

Dalam pemilihan umum (pemilu) putaran kedua, Ahad (28/10), Bolsonaro meraih 55,2 persen melawan kandidat dari kelompok kiri, Fernando Haddad, yang mendapatkan 44,8 persen. Tim masa transisinya berencana untuk segera bertemu dengan Presiden Brasil Michel Temer.  Mereka akan memulai melakukan transisi sebelum Bolsonora dilantik pada 1 Januari 2019.

Kemenangan Bolsonaro ini menghadirkan tentara kembali dalam politik praktis. Angkatan Bersenjata Brasil sempat mengusai Brasil selama beberapa dekade dari 1964 sampai 1985. Beberapa pensiunan jenderal akan menjadi menteri dan penasihat Bolsonaro.

"Anda semua menjadi saksi saya untuk mempertahankan konstitusi negeri ini, atas nama kebebasan dan Tuhan," kata Bolsonaro di akun media sosial Facebook-nya setelah dinyatakan menang, Senin (29/10).

Bolsonaro seorang pendukung Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang lantang. Ia berjanji akan mengembalikan kejayaan ekonomi Brasil. Ia juga berjanji akan merombak prioritas diplomatik yang lebih setengah dekade dikuasai ideologi kiri.

Bolsonaro berjanji akan menghancurkan seluruh oposisi politiknya yang kebanyakan dari kalangan kiri. Ia juga memiliki sejarah buruk dengan mencela dan melecehkan kelompok minoritas dan perempuan.

Naiknya mantan anggota kongres berusia 63 tahun ini didorong oleh penolakan rakyat terhadap Partai Pekerja yang sudah menguasai Brasil selama 13 dari 15 tahun terakhir. Mereka diturunkan dua tahun yang lalu setelah terjadi resesi berkepanjangan dan skandal gratifikasi.

Ribuan pendukung Bolsonaro bersorak dan menyalakan kembali api di luar kediamannya di Rio de Janeiro. Para investor juga bersorak atas kemenangan Bolsonaro ini dan lega karena ia berhasil menjauhkan Partai Pekerja dari kekuasaan. Mereka berharap ia dapat mereformasi perekonomian Brasil.

"Saya tidak mengidolakan Bolsonaro dan saya tidak tahu apakah dia akan memerintah dengan baik, tetapi kami harap ia bekerja dengan baik. Rakyat ingin Partai Pekerja keluar. Mereka tidak sanggup lagi menerima korupsi," kata salah satu pendukung Bolsonaro, Tatiana Cunha (39 tahun), yang bekerja sebagai analis sistem.

Bolsonaro berjanji akan memotong birokrasi perdagangan. Ia mengatakan akan berkomitmen memperbaiki perekonomian Brasil dan mengurangi defisit anggaran pemerintah.

Sepertinya, pasar juga ikut senang dengan kemenangan Bolsonaro ini. Nilai mata uang Brasil naik 10 persen dibandingkan dengan dolar AS sejak 30 hari terakhir ketika Bolsonaro dipastikan menang. Indeks Bursa Bovespa naik 13,5 persen sejak pertengahan September lalu.

Investor cukup senang dengan pilihan Bolsonaro. Ia memilih ekonom dari Universitas Chicago dan bankir investasi Paulo Guedes sebagai menteri keuangannya. Guedes ingin memprivatisasi berbagai perusahaan negara.

Ia mengatakan, dalam satu tahun pertama, pemerintahan yang baru akan mencoba untuk menghapus anggaran yang tidak berkesinambungan. Caranya dengan mengurangi pajak dan menciptakan 10 juta lapangan kerja. Guedes mengatakan, lapangan kerja dapat diciptakan jika pajak upah pekerja dapat dipotong. Ia yakin kebijakan baru tersebut akan meningkatkan investasi di sektor infrastruktur.

Trump ucapkan selamat

Trump sudah menelepon Bolsonaro dan mengucapkan selamat kepadanya melalui sambungan telepon, Ahad. Presiden AS ke-45 tersebut juga mengatakan ingin meningkatkan hubungan politik dua perekonomian terbesar di Benua Amerika tersebut.

Kini keduanya menjadi pemimpin dari kelompok konservatif yang mengubah tatanan politik negara mereka masing-masing. "Kami sepakat bahwa Brasil dan Amerika Serikat akan bekerja lebih erat dalam perdagangan, militer, dan bidang lainnya," cicit Trump di akun Twitter-nya.

Trump sudah mengungkapkan niatnya bekerja sama dengan Bolsonaro. "Keduanya mengungkapkan komitmen yang kuat untuk berdampingan bekerja sama meningkatkan taraf kehidupan rakyat Amerika dan Brasil," kata Juru Bicara Gedung Putih Sarah Huckabee.

Kemenangan Bolsonaro ini menjadi peringatan bagi seluruh dunia tentang semakin banyaknya pemimpin-pemimpin yang menggunakan slogan antidemokrasi untuk memenangkan pemilihan. Beberapa pemimpin negara yang juga berasal dari kelompok konservatif sudah memberikan selamat dan dukungannya kepada Bolsonaro.

Selain Trump, pemimpin-pemimpin negara Amerika Selatan yang berasal dari kelompok ultrakonservatif juga mengungkapkan keinginan mereka berkerja sama dengan Bolsonaro. Mereka antara lain Presiden Argentina Mauricio Macri yang mengucapkan selamat melalui akun media sosial Twitter miliknya.

"Saya berharap dapat bekerja sama untuk kebaikan hubungan negara kami dan kesejahteraan rakyat Argetina dan Brasil," kata Macri.

Begitu pula dengan Presiden Cile Sebastian Pinera yang berasal dari kelompok ultrakonservatif. Ia memberikan ucapakan selamat kepada rakyat Brasil yang telah menggelar pemilihan presiden dengan demokratis dan bersih.

"Saya yakin kami akan bekerja sama dengan visi dan kekuatan menuju masa depan yang mendukung integrasi dan kesejahteraan rakyat kami," tulis Pinera di akun media sosial Twitter-nya.

Banyak warga Brasil yang menyuarakan kekhawatiran mereka atas kemenangan Bolsonaro, terutama terkait hak asasi manusia, pembatasan kebebasan sipil, dan kebebasan berbicara. Rakyat Brasil khawatir Bolsonaro akan mencederai demokrasi dan mengubah Brasil menjadi radikal.

sumber : Reuters/AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement