Selasa 30 Oct 2018 18:29 WIB

RS Indonesia di Gaza Kekurangan Stok Obat-obatan

Krisis stok obat dan sarana kesehatan di RS Indonesia di Gaza sejak demonstrasi.

Rep: Fira Nursya’bani/ Red: Nur Aini
Rumah Sakit Indonesia (RSI) di Gaza, Palestina
Foto: Mer-C
Rumah Sakit Indonesia (RSI) di Gaza, Palestina

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza Dr Syauqi Ibrahim Salim menyampaikan kurangnya stok obat-obatan dan sarana dan prasarana kesehatan di rumah sakit tersebut. Kekurangan itu terjadi karena sejak demonstrasi Great March of Return dimulai pada 30 Maret lalu, rumah sakit banyak menghadapi kondisi darurat.

“Masalah yang menimpa di wilayah (Gaza) utara ini juga seperti yang dialami di wilayah lain, dan akibat demonstrasi yang masih berlangsung untuk menuntut diakhirinya blokade, korban berjatuhan setiap saat sejak 30 Maret,” ujar Salim kepada relawan Indonesia di Gaza Abdillah Onim, dalam rekaman video yang diterima Republika.co.id pada Selasa (30/10).

Ia menjelaskan, dalam situasi itu banyak korban luka-luka dalam demonstrasi, yang tentunya memberi tekanan tersendiri bagi rumah sakit dan tenaga medis. Demonstrasi, tambah dia, biasanya berlangsung pada Jumat, Senin, dan terkadang Rabu.

“Dan, di sepanjang waktu-waktu tersebut selalu terjadi kondisi darurat. Sejumlah rencana operasi yang terjadwal hari itu terpaksa dibatalkan,” ujarnya.

Dalam situasi ekonomi yang serbasulit, kekurangan stok obat-obatan dan sarana-prasarana kesehatan tidak hanya terjadi di Gaza utara. Menurut Salim, kekurangan juga terjadi di berbagai wilayah di Palestina, seperti yang telah dikemukakan oleh Kementerian Kesehatan Palestina.

“Kami hidup dalam blokade yang diterapkan Israel di Jalur Gaza. Blokade Israel atas Jalur Gaza ini sungguh tidak manusiawi. Namun demikian, rakyat Gaza terus bertahan hidup,” ungkap dia.

Israel telah mempertahankan blokadenya selama 11 tahun terhadap Jalur Gaza. Blokade itu menyebabkan keruntuhan ekonomi di wilayah pesisir yang berpenduduk sekitar dua juta jiwa tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement