REPUBLIKA.CO.ID, ROMA— Sembilan orang dinyatakan tewas di Italia akibat badai ganas melanda negara itu pada hari ketiga, Selasa (30/10). Beberapa daerah bersiaga penuh mengantisipasi dampak yang lebih parah.
Dinding pemecah gelombang di lokawisata Pantai Rapallo di Italia timur laut dihancurkan angin kencang semalam, meloloskan gelombang air, yang menggulingkan kapal pesiar dan mengakibatkan kerusakan berat di daerah pelabuhannya.
"Gelombang luar biasa cuaca buruk menewaskan sembilan orang, empat luka parah dan satu orang hilang," kata Menteri Dalam Negeri Matteo Salvini, Selasa.
Badan Perlindungan Warga Italia menyatakan orang terakhir ditemukan tewas adalah peselancar di kota laut Adriatik, Cattolica.
Badan itu pada Selasa mengumumkan tingkat siaga tertinggi atas beberapa daerah, terutama di utara, tempat badai diperkirakan berlanjut sepanjang hari.
Peringatan oranye, tertinggi kedua pada tingkat itu, dikeluarkan untuk wilayah pusat, Abruzzo dan Lazio, termasuk ibu kota Roma, tempat angin kencang mencapai 100 kilometer sejam pada Senin.
Pihak berwenang di Kota Laguna, Venesia, pada Senin melarang orang masuk ke alun-alun St Mark's di pusat, yang kebanjiran parah.
Badan pemadam kebakaran negara menyatakan menangani 7.000 kejadian di seluruh negeri itu dan salah satu petugasnya tewas tertimpa pohon dalam upaya penyelamatan di kota kecil di Tyrol Selatan.
Meskipun demikian, jalan raya utama di seluruh negeri itu terbuka, dengan penutupan hanya di jalan alternatif.
”Cuaca diperkirakan membaik sejak malam, memberi kelonggaran pada negara itu,” kata pejabat badan perlindungan warga kepada Reuters.
Sementara itu, hujan lebat salju di Prancis selatan-tengah, dengan ketebalan hingga 40 cm di beberapa kota dan desa, menyebabkan kekacauan di jalan dan mematikan listrik di hampir 200 ribu rumah, kata pihak berwenang pada Selasa.