Rabu 31 Oct 2018 13:31 WIB

Kanye West Ingin Jauhi Politik Setelah Bertemu Donald Trump

Kanye sebelumnya merupakan pendukung Donald Trump.

Red: Nur Aini
Donald Trump saat bertemu dengan Kanye West di Trump Tower, Rabu (14/12).
Foto: AP
Donald Trump saat bertemu dengan Kanye West di Trump Tower, Rabu (14/12).

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Tiga minggu setelah bertemu dengan Presiden Donald Trump di Gedung Putih, bintang rapper Amerika Serikat Kanye West mengatakan dirinya mengambil jarak dari dunia politik.

West yang sebelumnya merupakan salah satu selebriti terbesar yang mendukung Trump, mengatakan waktu itu bahwa Presiden Trump sudah membuatnya merasa seperti 'seorang superhero'. Ia mengenakan topi bertuliskan Make America Great Again yang membuatnya merasa memiliki kuasa lebih besar.

Namun sekarang dalam serangkaian cuitan di Twitter, West tampaknya berbalik sikap, mengatakan bahwa dia telah 'digunakan' oleh pihak lain.

"Mata saya terbuka sekarang, dan saya menyadari bahwa saya sudah digunakan untuk menyebarkan pesan yang tidak saya percayai." katanya tanpa secara khusus menyebut Trump ataupun Partai Republik.

Dia mengatakan sekarang akan mengambil jarak dari politik untuk memfokuskan diri supaya lebih kreatif.

photo
Presiden Donald Trump bertemu dengan rapper Kanye West, Jumat (12/10), di Gedung Putih.

West — yang sebelumnya pernah juga mengatakan akan mencalonkan diri jadi presiden pada 2020 — juga mengambil jarak dari kampanye baru yang mencoba untuk menarik warga keturunan Afrika di Amerika Serikat untuk menjauhi Partai Demokrat.

West yang selain sebagai penyanyi rap juga dikenal sebagai perancang busana mengatakan 'tidak pernah mau berhubungan' dengan kampanye yang diluncurkan akhir pekan lalu bernama Blexit. West (41 tahun) dihubungkan dengan kampanye tersebut setelah pemimpinnya, seorang pegiat konservatif Candace Owens mengatakan Kanye mendesain logo bagi kaos dan topi gerakan tersebut.

"Saya memperkenalkan Candace dengan orang yang membuat logo, dan mereka tidak mau mengunakan nama pembuat logo tersebut sehingga dia menggunakan nama saya." kata Kanye dalam cuitannya hari Selasa.

"Saya tidak ada hubungannya dengan hal tersebut."

Kanye West membuat komentar ini hanya seminggu sebelum pemilihan umum paruh waktu di Amerika Serikat yang akan dilangsungkan tanggal 6 November. Dalam beberapa bulan, ia menunjukkan perilaku aneh, termasuk menggambarkan perbudakan sebagai pilihan.

Tanggal 11 Oktober, dia bertemu Trump di Gedung Oval dan menyampaikan pidato selama 10 menit yang disiarkan langsung oleh televisi. Kanye mengatakan Trump membuatnya merasa seperti seorang superhero atau pahlawan super.

Lihat berita selengkapnya dalam bahasa Inggris di sini

 

sumber : http://www.abc.net.au/indonesian/2018-10-31/kanye-west-jauhkan-diri-dari-trump-setelah-beberapa-kali-memuji/10452282
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement