Kamis 01 Nov 2018 19:38 WIB

Uni Eropa Ingin PBB Cari Solusi Perang Yaman

Uni Eropa menilai solusi bagi perang Yaman adalah solusi politik.

Rep: Marniati/ Red: Nur Aini
Kondisi wilayah di Sanaa, Yaman, akibat perang antara milisi Houthi dan pendukung Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi.
Foto: Reuters
Kondisi wilayah di Sanaa, Yaman, akibat perang antara milisi Houthi dan pendukung Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi.

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Uni Eropa (UE) menegaskan kembali dukungannya atas upaya Perserikatan Bangsa-Bangsa  (PBB) untuk menemukan solusi politik di Yaman.

"Kami mendukung proses yang dipimpin PBB untuk menghentikan konflik di Yaman dan melanjutkan proses perdamaian," kata juru bicara Uni Eropa untuk urusan luar negeri dan kebijakan keamanan, Maja Kocijančič, pada konferensi pers yang diadakan di ibu kota Belgia, Brussels.

Dilansir Middle East Monitor, Kamis (1/11), Kocijančič menekankan satu-satunya solusi untuk konflik di Yaman adalah solusi politik. "Kami telah sangat vokal ketika datang ke sisi kemanusiaan dari konflik ini, di mana 12 juta orang menghadapi kelaparan yang mengerikan," katanya.

Komentar pejabat Uni Eropa ini sebagai tanggapan atas pernyataan yang dibuat oleh Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo, yang  menyerukan penghentian peperangan di Yaman. Pompeo mengatakan negosiasi yang dipimpin PBB untuk mengakhiri perang Yaman harus dimulai bulan depan.

Pada Agustus, Kocijančič mengatakan insiden tragis di Yaman mengingatkan dunia, bahwa tidak ada solusi militer dalam konflik yang menimbulkan banyak korban jiwa.  Hal itu mengacu pada serangan udara yang dipimpin Saudi yang menargetkan bus di daerah padat penduduk di provinsi Yaman Sa'ada. Akibatnya, puluhan orang tewas dan terluka, kebanyakan anak-anak.

Selama hampir empat tahun, Yaman telah berjuang dalam perang antara pasukan pemerintah dan Houthi. Houthi telah menguasai beberapa provinsi termasuk ibu kota, Sanaa sejak 2014. Aliansi militer Arab, yang dipimpin oleh Arab Saudi, telah mendukung pasukan pemerintah Yaman melawan Houthi.

Menurut PBB, konflik di Yaman telah menewaskan lebih dari 10 ribu orang dan menyebabkan krisis kemanusiaan terburuk di dunia. Data juga menunjukkan bahwa tiga perempat dari populasi Yaman, atau 22 juta orang membutuhkan bantuan dan 8,4 juta orang berada di ambang kelaparan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement