Jumat 02 Nov 2018 09:57 WIB

Koalisi Saudi Serang Situs Rudal di Sanaa

Koalisi mengaku memiliki bukti bandara digunakan untuk peluncuran rudal.

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Teguh Firmansyah
Koalisi Arab Saudi terus menggempur Sanaa, Yaman dari udara menyusul tewasnya puluhan tentara oleh kelompok Houthi, Ahad (6/9).
Foto: press tv
Koalisi Arab Saudi terus menggempur Sanaa, Yaman dari udara menyusul tewasnya puluhan tentara oleh kelompok Houthi, Ahad (6/9).

REPUBLIKA.CO.ID, SANAA -- Koalisi pimpinan Arab Saudi yang berperang di Yaman telah menyerang Bandara Internasional Sanaa dan pangkalan udara Al-Dailami yang dikuasai pemberontak. Pangkalan udara itu diduga digunakan oleh pemberontak Houthi untuk meluncurkan serangan rudal balistik dan serangan pesawat tak berawak.

Meski ada serangan, juri bicara koalisi Kolonel Turki al-Malki, mengatakan jadwal penerbangan di bandara dan upaya bantuan internasional tidak terpengaruh. Dia mengatakan konferensi pers akan diadakan pada Jumat (2/11) sore untuk memberikan bukti bahwa bandara tersebut digunakan oleh Houthi untuk meluncurkan serangan.

"Operasi ini termasuk penargetan peluncuran rudal balistik dan lokasi penyimpanannya, stasiun bumi UAV, pembuatan bom, dan lokakarya perakitan serta lokasi mereka di pangkalan udara Al-Dailami di Sanaa," jelasnya.

Baca juga, Presiden Yaman Ajak Seluruh Warga Perangi Houthi.

Dia menambahkan, operasi itu dilakukan setelah adanya operasi intelijen dan pemantauan aktivitas milisi Houthi yang didukung oleh Iran. Tujuannya menghancurkan dan menetralisir ancaman yang mereka ajukan terhadap keamanan regional dan internasional.

Semua tindakan pencegahan yang mungkin diambil harus sesuai dengan Hukum Humaniter Internasional, Aturan Adat, dan Joint Forces Command of the Coalition Rules of Engagement.

Al-Masirah TV, yang dikendalikan oleh Houthi, mengatakan lebih dari 30 serangan udara ditujukan ke Pangkalan Udara al-Dulaimi di Sanaa dan daerah sekitarnya.

Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan sekutu Muslim Sunni telah memerangi Houthi Iran selama lebih dari tiga tahun. Houthi, yang mendorong pemerintahan Yaman ke pengasingan pada 2014, menguasai sebagian besar Yaman utara, termasuk ibu kota Sanaa.

AS Inggris telah menyerukan diakhirinya perang yang telah mendorong negara miskin itu untuk semakin kelaparan.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement