Jumat 02 Nov 2018 16:43 WIB

Pria India Ini Selamat Meski Telah Dieksekusi

Pelaku berseragam tentara menjemput para korban.

Rep: Marniati/ Red: Teguh Firmansyah
Ilustrasi Penembakan
Foto: Pixabay
Ilustrasi Penembakan

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Orang-orang yang diduga gerilyawan India menembak mati lima pria Hindu berbahasa Bengali di Assam, India.  Satu orang dilaporkan selamat meski telah dieksekusi.  

Negara bagian timur laut India ini merupakan tempat tinggal bagi 33 juta penduduk.

Wilayah ini telah mengalami kekerasan selama bertahun-tahun.

Warga lokal, termasuk kelompok-kelompok suku, telah bentrok dengan orang-orang yang diduga pemukim Hindu dan Muslim. Mereka menuduh pemukim itu menjarah sumber daya dan merebut pekerjaan mereka.

Pada Jumat (2/11), polisi mengatakan lima orang yang tewas adalah warga negara India yang ditembak satu per satu setelah dibawa ke daerah dataran rendah  di distrik Assam di Tinsukia.

Seorang korban selamat mengatakan, dia dijemput oleh sekelompok pria dengan seragam tentara. Ia pingsan saat tembakan awal terjadi. Pria itu mengaku beruntung masih hidup. "Saya bangun beberapa menit kemudian dan melihat lima mayat tergeletak di parit. Mereka mengenakan seragam militer dan membawa senjata panjang," ujar  Sahadeb Namashudra yang juga seorang Hindu Bengali, kepada wartawan di lokasi kejadian.

Juru bicara kepolisian Deepak Deka mengatakan saat ini pelaku belum berhasil ditangkap. Situasi di Tinsukia diliputi ketegangan.

Pemerintah telah menjanjikan tindakan tegas terhadap para pelaku. The United Liberation Front of Asom (Independen), yang di masa lalu telah memperjuangkan pemisahan Assam dari India menolak bertanggung jawab atas pembunuhan itu. Tidak ada kelompok lain yang mengaku bertanggung jawab.

Warga lokal Assam ingin pemerintah mengusir semua imigran ilegal. India, yang tidak memiliki perjanjian deportasi dengan Bangladesh  akan memutuskan nasib imigran itu melalui Mahkamah Agung.

Mamata Banerjee, seorang kritikus Modi  yang partainya memerintah negara bagian barat Bengal di India timur,  akan mengadakan unjuk rasa di seluruh negara bagian Bengali untuk memprotes pembunuhan di  Assam.

"Negara akan melindungi penduduk Assam yang berbahasa Bengali jika proses NRC menganggap mereka tidak memiliki negara. Kami sangat mengutuk serangan brutal di Tinsukia dan pembunuhan. Apakah ini hasil dari pengembangan NRC?" ujar Banerjee, menteri utama negara itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement