Senin 05 Nov 2018 16:07 WIB

Terungkap Isi WA Qahtani ke Khashoggi Sebelum Pembunuhan

Qahtani disebut sebagai dalang di balik pembunuhan Kashoggi.

Rep: Marniati/ Red: Teguh Firmansyah
Jamal Khashoggi
Foto: Metafora Production via AP
Jamal Khashoggi

REPUBLIKA.CO.ID,   RIYADH -- Sejumlah media Arab Saudi melaporkan bahwa pembunuhan Jamal Khashoggi direncanakan oleh penasehat media putra mahkota Mohammad Bin Salman (MBS).

Seperti dilansir Daily Sabah, Senin (5/11), Wall Street Journal (WSJ) melaporkan Saud al-Qahtani, yang dikenal sebagai penasihat media sosial MBS dianggap sebagai orang yang berada di balik kasus Khashoggi. Ia diduga sebagai perencana dan direktur operasi.

Menurut artikel WSJ berjudul "Behind Saudi Prince's Crackdown Was Confidant Tied to Khashoggi Killing," al-Qahtani sekarang berada di bawah penyelidikan kriminal dan dipecat dari jabatannya sebagai penasihat media.

Baca juga, Qahtani Diduga Perintahkan Pembunuhan Khashoggi Lewat Skype.

Saud al-Qahtani juga mengaku bertanggung jawab atas kampanye kotornya terhadap para kritikus kerajaan. Artikel itu juga melaporkan bahwa al-Qahtani awalnya berusaha mencoba meyakinkan Khashoggi untuk kembali ke Riyadh. Tetapi ia gagal. Akhirnya ia merencanakan pembunuhan itu.

Baca juga,  Sumber: Butuh Tujuh Menit untuk Bunuh Khashoggi.

Artikel itu juga mempertanyakan apakah MBS mengetahui rencana tersebut. Ini mengingat al-Qahtani adalah "tangan kanannya." Qahtani pun sempat mengutip nama MBS saat meminta Khashoggi pulang ke Saudi.

"Putra mahkota menghargai peran Anda sebagai editor. Dia ingin Anda kembali ke Arab Saudi," tulis al-Qahtani dalam pesan WhatsApp ke Khashoggi.

photo
Khashoggi

Saat Khashoggi menolak permintaan itu, Arab Saudi melarang putranya Salah meninggalkan negara tersebut. Larangan dicabut pekan lalu dengan Salah pergi ke Amerika Serikat (AS).

Meskipun sudah lebih dari sebulan, pembunuhan Khashoggi terus menjadi misteri karena jasadnya belum ditemukan.

Dalam sebuah opini yang dipublikasikan di The Washington Post, Presiden Recep Tayyip Erdoğan mengatakan Turki tahu para pelaku, termasuk di antara 18 tersangka yang ditahan di Arab Saudi.

Pada hari Khashoggi menghilang, 15 orang Saudi, tiba di Istanbul dan mengunjungi konsulat. Tiga lainnya tiba sehari sebelum peristiwa itu. Semua orang ini telah meninggalkan Turki dan kemudian ditangkap oleh otoritas Saudi.

"Kami juga tahu bahwa orang-orang itu datang untuk melaksanakan perintah mereka: Bunuh Khashoggi dan pergi. Akhirnya, kami tahu bahwa perintah untuk membunuh Khashoggi berasal dari tingkat tertinggi pemerintah Saudi," kata Erdogan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement