Selasa 06 Nov 2018 08:15 WIB

Putra Mahkota Saudi Luncurkan Proyek Reaktor Nuklir

Saudi mengembangkan proyek canggih di berbagai bidang.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Nur Aini
Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman
Foto: AP/Cliff Owen
Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH — Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman meluncurkan proyek pembangunan reaktor nuklir pertama di Arab Saudi, Senin (5/11). Proyek itu adalah salah satu dari tujuh usaha canggih di bidang energi terbarukan, energi atom, desalinasi air, pengobatan genetik, dan desain pesawat.

Dilansir di Arab News Pada Senin (5/11), proyek tersebut dibahas selama kunjungan Putra Mahkota Mohammed ke King Abdulaziz City for Science and Technology (KACST). Reaktor baru akan membantu Arab Saudi melakukan penelitian dalam mengembangkan teknologi untuk industri nuklir yang sedang berkembang di negara itu. Kerajaan Arab Saudi (KSA) berencana membangun dua reaktor daya nuklir untuk energi dan sebanyak 16 unit lainnya selama 25 tahun.

Desain reaktor telah dikembangkan oleh para ilmuwan KACST dengan bantuan ahli internasional. Pembangunan reaktor sudah berlangsung dan diharapkan selesai pada akhir tahun depan.

Reaktor tersebut mengikuti semua standar keselamatan dari Badan Energi Atom Internasional. Reaktor itu dirancang menggunakan bahan bakar oksida uranium dengan pengayaan 2,1 persen.

Salah satu proyek lain yang ditinjau oleh Putra Mahkota adalah pusat pengembangan struktur pesawat terbang yang berbasis di Bandara Internasional Raja Khalid, Riyadh, Saudi. Pusat pengembangan itu adalah salah satu bangunan terbesar untuk mengembangkan pesawat di Timur Tengah. Bangunan itu memiliki luas 27 ribu meter persegi, dengan rencana memperluasnya menjadi 92 ribu meter persegi. Pusat pengembangan itu memiliki kapasitas untuk membuat sebagian besar struktur pesawat terbang, baik sipil maupun militer.

Proyek lain adalah laboratorium genom untuk menanggulangi penyakit genetik di KSA. Laboratorium Nasional Genom Manusia di Saudi berisi teknologi terbaru dalam studi kode genetik, dan 100 ribu sampel yang sedang diperiksa untuk membuat database medis. Laboratorium itu dilengkapi untuk mendiagnosis sejumlah besar penyakit genetik, yang menghabiskan biaya lebih dari 4 miliar riyal per tahun untuk perawatan.

Selama kunjungannya ke markas KACST, Putra Mahkota Mohammed juga meninjau dua instalasi desalinasi air bertenaga surya. Itu adalah sebuah pabrik di Al-Khafji yang memiliki kapasitas 60 ribu meter kubik per hari. Sementara yang lain, di Yanbu memiliki kapasitas 5.200 meter kubik per hari. Putra Mahkota Mohammed juga mendapat penjelasan tentang proyek-proyek satelit, termasuk satelit SaudiSat 5A dan SaudiSat 5B.

Menteri Energi dan Ketua Dewan KACST Khalid Al-Falih sangat menghargai dukungan putra mahkota terhadap perkembangan Saudi. KACST menargetkan adanya investasi dan pengembangan dalam penelitian, melalui koordinasi kebijakan dan strategi ilmiah nasional, teknologi dan inovatif.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement