Selasa 06 Nov 2018 09:45 WIB

Muslimah Diperlakukan Rasis di Bandara, Ditanya Pernikahan

Muslimah mengadukan perlakuan rasis polisi Australia di bandara.

Ilustrasi Islamofobia
Foto: Foto : MgRol112
Ilustrasi Islamofobia

REPUBLIKA.CO.ID, WINA -- Seorang polisi di Austria dituduh mengeluarkan pernyataan rasis terhadap sekelompok Muslimah muda di negeri tersebut. Polisi itu diduga mengeluarkan pernyataan saat sekelompok 20 perempuan muda melewati tempat pemeriksaan paspor di Bandar Udara Internasional Wina.

Esma Aiad, salah seorang dari kelompok tersebut, mengatakan kepada kantor berita Anadolu, mereka baru pulang dari kunjungan ke Istanbul dan Cappadocia, Turki. Kemudian seorang polisi di tempat pemeriksaan paspor bertanya kepada dua anggota kelompok itu yang bercadar, "Mereka menikahi kami secara paksa di Istanbul, 'kan?"

Remaja perempuran tersebut berusaha berbicara dengan polisi. Tapi ia menolak berbicara atau menyebutkan nomor lencananya dan juga mengancam salah seorang anggota kelompok tersebut.

"Pernyataan polisi tersebut rasis, bersifat diskriminasi. Itu bukan omongan ringan atau kelakar," kata perempuan tersebut, Senin (5/6).

Baca juga,  Komentar Islamofobia Mantan Menlu Inggris Dihujani Kritik.

"Pernyataan yang ia ucapkan terhadap teman-teman saya, perlakuan kasarnya ketika saya mendekati dia untuk berbicara, dan penolakannya untuk memberikan nomor lencana adalah melanggar hukum."

Kelompok perempuan muda itu ingin mengajukan tuntutan pidana terhadap pelaku tindakan rasis yang mereka hadapi.

Johann Baumschlager, seorang juru bicara polisi, mengatakan mereka akan menyelidiki peristiwa tersebut dan menanyai polisi itu mengenai dugaan pernyataan rasis tersebut.

Pada Oktober 2017, bandar udara di Wina juga menyaksikan rombongan warga negara Turki menjadi sasaran penggeledahan dengan menggunakan anji pelacak.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement