Selasa 06 Nov 2018 13:45 WIB

AS Sebar Agen Intelijen untuk Tangkal Intervensi Pemilu

AS mengkhawatirkan agen asing terutama Rusia mengintervensi Pemilu Paruh Waktu.

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Nur Aini
Bendera Amerika Serikat
Bendera Amerika Serikat

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Badan-badan keamanan AS memperingatkan rakyat Amerika Serikat (AS) akan adanya 'aktor-aktor asing' yang mencoba mempengaruhi pilihan mereka dalam pemilihan paruh waktu. Mereka mengatakan para pejabat lokal akan berada di tempat pemungutan suara untuk mencegah setiap upaya yang dilakukan untuk mempengaruhi pemilih Amerika.

"Agen kami telah bekerja dengan cara yang belum pernah dilakukan sebelumnya untuk memerangi pengaruh dan untuk mendukung pejabat negara dan lokal dalam mengamankan pemilihan kami," ujar mereka dalam pernyataan bersama, dikutip Aljazirah.

"Tetapi rakyat Amerika harus menyadari bahwa aktor asing - terutama Rusia - terus mencoba untuk mempengaruhi sentimen publik dan persepsi pemilih melalui tindakan yang dimaksudkan untuk menabur perselisihan," kata pernyataan itu.

Badan-Badan itu mengatakan agen asing dapat menganggu dengan menyebarkan informasi palsu pada kandidat dan menyebarkan propaganda di media sosial. Mereka menggarisbawahi Rusia, Cina, dan Iran.

"Amerika Serikat tidak akan mentolerir campur tangan asing dalam pemilihan kami dari Rusia, Cina, Iran, atau negara lain," kata pernyataan itu.

Para pemilih AS akan mendatangi tempat pemungutan suara pada Selasa (6/11), untuk mengambil bagian dalam pemilihan paruh waktu. Pemilihan itu akan menentukan sisa dua tahun masa jabatan pertama Presiden Donald Trump. Sebanyak 435 kursi di House of Representatives, 35 kursi di Senat, dan 39 pemerintahan negara bagian, akan diperebutkan dalam pemilihan ini.

Partai Republik Trump saat ini memiliki mayoritas anggota di Senat dan House of Representatives. Tetapi, kegagalan untuk mempertahankan keduanya dapat menyebabkan kebuntuan politik bagi kebijakan pemimpin AS yang paling ambisius itu.

Menurut jajak pendapat terbaru, Partai Demokrat memiliki kesempatan bagus untuk mengambil alih majelis rendah Kongres. Namun, Partai Republik diprediksi masih akan mempertahankan kendali Senat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement