Selasa 06 Nov 2018 20:22 WIB

Jepang Lanjutkan Impor Minyak dari Iran

Jepang dikecualikan dari sanksi yang dijatuhkan AS terhadap Iran.

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Nur Aini
Kilang minyak Iran.
Foto: Iranian Presidency Office via AP
Kilang minyak Iran.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Perusahaan-perusahaan Jepang akan melanjutkan impor minyak mentah dari Iran. Menteri Perdagangan Jepang Hiroshige Seko pada Selasa (6/11) mengatakan Jepang menjadi salah satu negara yang diberi pengecualian dalam sanksi yang dijatuhkan Amerika Serikat (AS) terhadap Iran.

Pengecualian itu diberikan kepada klien minyak terbesar Iran, yaitu Jepang, Cina, India, Korea Selatan (Korsel), Taiwan, Italia, Yunani, dan Turki. Negara-negara tersebut dimungkinkan untuk mengimpor minyak Iran selama 180 hari.

Ekspor minyak Iran telah menurun tajam sejak Presiden AS Donald Trump mengatakan pada pertengahan tahun, dia akan memberlakukan kembali sanksi-sanksi terhadap Teheran atas program nuklirnya. Tetapi dengan adanya keringanan, pembeli utama minyak negara-negara Timur Tengah masih dapat meningkatkan pembelian paling cepat hingga bulan depan.

"Tergantung pada kebijakan perusahaan swasta, tetapi berdasarkan keputusan ini, perusahaan-perusahaan (Jepang) kemungkinan akan mempersiapkan untuk melanjutkan impor minyak mentah Iran," ujar Seko kepada wartawan.

Saat ditanya apakah akan ada pemotongan volume impor, dia berkata, "Saya tidak bisa mengomentari tentang volume impor". Seko juga menolak berkomentar apakah nilai impor Jepang akan jatuh ke nol setelah periode pengecualian berakhir selama 180 hari. Ia mengatakan semua itu akan bergantung pada negosiasi antara Tokyo dan Washington.

Menteri Luar Negeri Jepang Taro Kono kemudian mengatakan Tokyo akan terus berdiskusi dengan AS untuk memastikan pasokan energi yang stabil dan tidak berdampak buruk pada perusahaan-perusahaan Jepang.

Sebuah sumber di perusahaan penyulingan Jepang mengatakan, perusahaan telah mulai mempertimbangkan untuk melanjutkan pembelian minyak Iran, meskipun rinciannya belum ditetapkan. Menurutnya, dalam pembelian itu penyulingan tidak akan diidentifikasi.

Sementara itu, perusahaan penyulingan terbesar Jepang, JXTG Nippon Oil & Energy, mengatakan pihaknya sedang memeriksa situasi dengan seksama. Jepang telah bergabung dengan Korsel untuk sementara waktu menunda pembelian minyak Iran sekitar pertengahan September.

Jepang mengimpor minyak mentah Iran sekitar 172 ribu barel per hari tahun lalu, turun 24,2 persen dari 2016. Angka itu menyumbang 5,3 persen dari total impor minyak mentah Iran.

Jepang telah memangkas impor Iran secara signifikan dari hampir 315 ribu barel per hari pada 2011, tahun sebelum sanksi internasional sebelumnya diberlakukan terhadap Iran.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement