REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Direktur CIA Gina Haspel dilaporkan telah melihat semua bukti terkait pembunuhan jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi. Hal itu disampaikan seorang sumber keamanan Turki pada Selasa (6/11).
“Bukti membuktikan operasi (pembunuhan Khashoggi) itu dilakukan atas perintah dari tingkat kepemimpinan tertinggi di Arab Saudi,” kata sumber tersebut mengungkapkan, dikutip laman Aljazirah.
Haspel diketahui telah melakukan kunjungan ke Turki dua pekan lalu. Dalam kunjungan tersebut, ia dilaporkan mendengarkan rekaman audio yang memperdengarkan momen ketika Khashoggi dibunuh di dalam gedung konsulat Saudi di Istanbul.
Mantan pejabat CIA Bruce Riedel menilai, rekaman audio yang telah didengar Haspel dapat dijadikan bahan untuk meningkatkan tekanan Amerika Serikat (AS) terhadap Saudi guna meminta pertanggungjawaban atas kasus pembunuhan Khashoggi.
Namun sebelum melakukan hal itu, Haspel harus terlebih dulu memberitahu Kongres AS tentang apa yang didengarnya dalam rekaman audio tersebut.
Haspel pun dilaporkan telah memberi pengarahan kepada Presiden AS Donald Trump setelah mendengar rekaman audio pembunhan Khashoggi. Namun detail pengarahan itu belum diketahui atau dipublikasikan.
AS diketahui telah mencabut visa dari 18 tersangka yang terlibat dalam kasus pembunuhan Khashoggi. Ke-18 tersangka itu kini telah ditahan otoritas Saudi.
Baca juga, Sumber: Butuh Tujuh Menit untuk Bunuh Khashoggi.
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan sanksi itu tidak akan menjadi sanksi terakhir. "Kami akan terus mengeksplorasi langkah-langkah tambahan untuk meminta pertanggungjawaban mereka yang bertanggung jawab," ujarnya.
Khashoggi dinyatakan hilang saat mengunjungi gedung konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober lalu. Setelah penyelidikan bergulir selama sekitar dua pekan, Khashoggi dikonfirmasi dibunuh di dalam gedung konsulat.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, pembunuhan terhadap Khashoggi direncanakan. Perintah pembunuhan berasal dari pejabat tinggi Riyadh. Jaksa penuntut umum Saudi juga telah menyatakan pembunuhan Khashoggi memang direncanakan.
Keterangan itu dirilis setelah jaksa menginterogasi para tersangka dan memverifikasi informasi yang telah dihimpun tim investigasi gabungan Turki dan Saudi. Kendati telah dinyatakan dibunuh, tapi hingga kini jasad Khashoggi belum juga ditemukan.