REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Partai Demokrat sukses menguasai House of Representative atau majelis rendah dalam pemilu paruh waktu Amerika Serikat (AS).
Kendati begitu para politisi, diplomat dan analis di Eropa masih khawatir bahkan takut dengan kebijakan luar negeri Presiden Donald Trump.
Pasalnya, kesuksesan Partai Demokrat tersebut hanya bisa memblokir dan mengawasi secara merata agenda domestik. Sedangkan kebijakan Trump untuk mengatur agenda luar negeri tetap utuh.
"Kekuatan eksekutif Presiden yang luar biasa, terutama dalam kebijakan luar negeri, tetap tak tersentuh," kata kepala komite urusan luar negeri di Bundestag Jerman Norbert Roettgen, kepada radio Deutschlandfunk seperti dilansir Reuters, Rabu (7/11).
Dia mengaku khawatir, jika Partai Republik kalah maka kemungkinannya besar Trump bakal mengintensifkan polarisasi luar negeri. Bahkan dapat menggandakan kebijakan luar negerinya yang mengganggu di tahun-tahun mendatang, seperti konflik perdagangan. "Itulah agresi yang kami lihat selama kampanye," jelas dia.
Baca juga, Menang, Tlaib Jadi Muslim Pertama di Kongres AS.
Beberapa politisi Eropa juga memuji perolehan Demokrat di Dewan Perwakilan Rakyat AS itu sebagai bukti pergeseran pemilih. Frans Timmermans, wakil presiden pertama Komisi Eropa, mengatakan orang Amerika telah memilih dengan baik masa depan mereka.
"Ini adalah harapan atas rasa takut, kesopanan atas ketidaksopanan, inklusi atas rasisme," ucap dia.