REPUBLIKA.CO.ID, PORT MORESBY -- Pemerintah Papua Nugini telah memindahkan lebih dari 20 pengungsi dari ibu kota Port Moresby ke Manus Island, menjelang KTT APEC yang akan dilangsungkan minggu depan.
Lebih dari 20 pengungsi itu sebelumnya berada di Port Moresby untuk menjalani perawatan medis sekarang sudah dikirim kembali ke Manus Island. Sementara, sekitar 20 pengungsi yang masih berada di Port Moresby akan dikirim kembali minggu ini.
Polisi PNG mengatakan ini adalah bagian dari persiapan keamanan karena negeri itu akan menjamu pemimpin dunia antara lain PM Australia Scott Morrison, Presiden China Xi Jinping, dan Wakil Presiden AS Mike Pence.
"Sekitar pukul 4 pagi, saya terbangun dengan teriakan polisi yang membawa daftar di tangannya," kata seorang pengungsi yang tidak mau disebut namanya kepada ABC.
"Mereka masuk ke setiap ruangan dengan kunci duplikat dan mencari orang yang ada dalam daftar mereka."
Polisi mengatakan 21 pengungsi yang dibawa ke Port Moresby untuk perawatan medis sekarang sudah dikirim kembali ke Manus Island. ABC belum berhasil melakukan kontak dengan pengnngsi yang dikirim kembali ke Manus, dan seorang pengungsi di Manus Island Behrouz Boochani mengatakan dia sudah berbicara dengan salah seorang pengungsi yang kembali ke Manus tersebut.
"Kebanyakan dari mereka masih sakit, dan mereka tidak mendapat perawatan medis di Port Moresby, namun pihak berwenang mengatakan mereka akan dibawa ke Port Moresby lagi setelah empat minggu." kata Boochani.
Dia mengatakan beberapa diantara pengungsi itu khawatir bahwa hal itu tidak akan terjadi. "Mereka begitu takut dan khawatir." katanya.
"Sebenarnya mereka ini sangat ketakutan, mereka takut akan mati, itulah mengapa mereka sedih."
Boochani menambahkan bahwa ada lima kasus usaha bunuh diri atau usaha melukai diri selama seminggu terakhir. Salah satu di antaranya terjadi di Port Moresby.
"Dia adalah salah seorang yang harusnya dipindahkan ke Manus, dan dia melakukan tindakan itu karena dia begitu khawatir." kata Boochani.
"Setelah itu mereka tidak mengirim dia kembali ke Manus, mereka mengirimnya ke rumah sakit di Port Moresby."
Pemindahan adalah bagian dari persiapan APEC
Pemindahan pengungsi itu terjadi di saat Port Moresby sedang mempersiapkan diri menjadi tuan rumah KTT negara-negara Asia Pasifik (APEC) yang akan dilangsungkan 17-18 November.
Ketika ditanya dalam jumpa pers, Kepala Polisi PNG Gari Baki mengatakan pemindahan itu tidak ada hubungannya dengan APEC.
"Saya kira ini adalah dukungan normal yang kami berikan untuk imigrasi, dan tidaklah betul-betul bagian dari APEC. Ini adalah kegiatan di luar APEC."
"Ini terjadi di saat APEC juga akan dilangsungkan di wilayah Papua Nugini, namun ini adalah aktivitas yang berlanjut."
Seorang pejabat tinggi kepolisian lainya kemudian mengataikan kepada ABC bahwa pengiriman kembali pengungsi ke Manus Island adalah untuk memastikan semua tetap terpantau. Ia juga mengatakan beberapa pengungsi melarikan diri ketika berada di Port Moresby untuk perawatan medis.
Dia bersikeras bahwa mereka yang dikembalikan ke Manus Island sudah selesai menjalani perawatan medis.
Namun dalam pernyataan tertulis atas pertanyaan lanjutan dari ABC, Departemen Kepolisian PNG mengatakan pengiriman kembali itu merupakan bagian dari persiapan keamanan APEC.
"Total 21 pengungsi di Port Moresby karena alasan medis dikembalikan ke Manus Island sebagai bagian dari persiapan keamanan bagi KTT APEC di Port Moresby minggu depan." kata pernyataan tersebut.
"Sisa 20 pengungsi lain yang masih berada di Port Moresby akan dikirim kembali Manus hari Kamis atau Jumat dengan pesawat charteran."
Polisi mengatakan sejak dikembalikan ke Manus tidak ada insiden besar dan para pengungsi itu diawasi dengan ketat.
Lihat beritanya dalam bahasa Inggris di sini