Ahad 11 Nov 2018 10:01 WIB

Kisruh Pemilu AS, Florida Gelar Perhitungan Ulang

Scott mendesak untuk setiap polisi mengawasi jalannya perhitungan.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
Warga New York memberikan suara mereka pada Selasa (6/11) dalam pemilu paruh waktu Amerika Serikat.
Foto: AP/Mark Lennihan
Warga New York memberikan suara mereka pada Selasa (6/11) dalam pemilu paruh waktu Amerika Serikat.

REPUBLIKA.CO.ID, FLORIDA -- Florida menggelar perhitungan perebutan kursi perwakilan di Senat dan gubernur.  Hasil perhitungan suara akan diumumkan pada Selasa (13/11) pukul 15.00 waktu setempat.  Selain Florida, perhitungan suara ulang juga kursi gubernur dan Senat juga digelar di Arizona.

Di Florida wakil Partai Republik Rick Scoot sudah memimpin perebutan kursi Senat. Ia unggul sekitar 12.500 suara dibandingkan wakil Demokrat Bill Nelson yang mengajukan tuntutan perhitungan ulang.

"Kami tidak akan membiarkan liberal tidak etis mencuri pemilihan ini, ini sudah waktunya Senator Nelson untuk menerima hasil pemilu dan membiarkan Negara Bagian Florida melangkah maju untuk masa depan yang lebih baik," kata Scott di akun Twitter-nya, Ahad, (11/11).

Scott mendesak untuk setiap polisi setempat untuk mengawasi jalannya perhitungan ulang. Ia juga meminta untuk segera mengambil tindakan bila ada pelanggaran yang dilakukan.

Baca juga, Menang, Tlaib Jadi Muslimah Pertama di Kongres AS.

Sementara itu dalam kampanyenya Nelson mengatakan akan terus mengambil tindakan untuk memastikan setiap suara dihitung tanpa intervensi atau upaya yang melanggar proses demokrasi. "Kami yakin ketika setiap suara legal dihitung kami akan memenangkan pemilihan," kata Nelson.

Di perebutan kursi gubernur, wakil Republik Ron DeSantis mengalahkan wakil Demokrat Andrew Gillum. DeSantis unggul sekitar 33 ribu suara atau 0,45 persen. DeSantis bersikeras hasil pemilu ini sudah sangat jelas dan tidak ambigu, seperti apa yang semestinya.

Ia mengatakan merasa terhormat mendapatkan kepercayaan warga Florida.  "Ini penting bagi semua orang yang terlibat dalam proses pemilihan yang ketat di sini untuk mematuhi hukum yang mana menjadi fondasi negara kami," kata DeSantis.

Gillum, yang mencoba menjadi gubernur Afrika-Amerika pertama di Florida juga mendesak perhitungan suara ulang. Ia mengatakan timnya sudah mengorganisasikan ratusan sukarelawan dan pengacara untuk bergerak dan melawan tekanan kepada pemilih dan meminta perhitungan yang adil.

"Biarkan saya katakan dengan jelas, saya mengganti kata-kata konsesi saya dengan permintaan tanpa kompromi dan menyesal kami menghitung setiap suara," kata Gillum. 

Perhitungan suara ulang di Florida bukan pertama kalinya terjadi. Pada tahun 2000 lalu juga perhitungan suara ulang dalam pemilihan presiden.  Pada pemilu tersebut pemenang yang duduk di Gedung Putih tidak diputuskan selama berminggu-minggu sampai akhirnya Mahkamah Agung menghentikan perhitungan suara dan memenangkan George W. Bus dibandingkan lawannya dari partai Demokrat Al Gore.

Trump menunduh Demokrat di Broward dan Palm Beach, Florida curang tapi ia tidak menunjukan bukti apa-apa.  "Mereka mencoba mencuri dua pemilihan besar di Florida, kami mengawasi," kata Trump di akun Twitter-nya.

Scottt sudah mengajukan gugatan hukum terhadap pengawas pemilihan partai Demokrat di Broward dan Palm Beach. Ia menunduh mereka mencurangi undang-undang pemilu dan meminta akses ke perhitungan suara yang mereka lakukan.  Nelson juga mengajukan gugatan ke pengadilan federal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement