Senin 12 Nov 2018 08:03 WIB

Israel Bunuh Tujuh Warga Palestina di Gaza

Serangan menewaskan empat anggota Hamas.

Rep: Lintar Satria/ Red: Ani Nursalikah
Ratusan personil militer zionis Israel, Jumat (30/3), berkumpul di sekitar perbatasan dengan peralatan militer lengkap.
Foto: Dok. Istimewa
Ratusan personil militer zionis Israel, Jumat (30/3), berkumpul di sekitar perbatasan dengan peralatan militer lengkap.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Pasukan Israel membunuh tujuh warga Palestina di Gaza. Pembunuhan ini dilakukan saat Israel melakukan operasi serangan udara dan rahasia yang menurut Hamas menargetkan salah satu pemimpin mereka.

Israel mengaku satu orang pasukan mereka juga tewas terbunuh. Israel menyerbu dan menjalankan serangan udara di daerah yang dikuasai Hamas dengan alasan adanya tembak roket dari sana. Suara sirene berbunyi di perbatasan wilayah Israel.

Militer Israel mengatakan mereka menghalau dua peluncuran roket. Tidak ada laporan ada yang terluka atau bangunan yang rusak di perbatasan di pihak Israel. 

Bentrokan ini membuat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mempersingkat kunjungan ke Paris. Bersama pemimpin-pemimpin negara Eropa dan Amerika Serikat (AS) ia memperingati 100 tahun Perang Dunia I.

Hamas mengatakan peristiwa ini berawal ketika sebuah mobil melepaskan tembakan ke sekelompok anggota Hamas yang bersenjata. Serangan ini menewaskan salah satu komandan mereka.

Ketika orang-orang Hamas yang bersenjata mengejar mobil tersebut ternyata mereka masuk ke perbatasan Israel. Dalam pengejaran, pesawat tempur Israel menembakkan lebih dari 40 milis ke wilayah tersebut. Tim medis dan Hamas mengatakan setidaknya ada tujuh orang yang terbunuh atas peristiwa ini.

Empat orang diantaranya anggota Hamas termasuk salah satu komandan mereka Nour Baraka. Belum diketahui apakah korban jiwa lainnya termasuk anggota Hamas yang bersenjata. Israel tidak memberikan banyak informasi tentang peristiwa ini.

"Dalam aktivitas operasi Pasukan Khusus IDF (Israel Defense Force) terjadi baku tembak di Gaza," kata pernyataan militer Israel.

Keputusan Israel untuk kembali menargetkan orang-orang penting Hamas diperkirakan akan kembali meningkatkan ketegangan di Gaza. Padahal selama berbulan-bulan Israel menanggalkan taktik tersebut.

Bentrokan semakin sering terjadi sejak warga Palestina melakukan demonstrasi mingguan pada 30 Maret lalu. PBB, Mesir dan Qatar sudah mencoba untuk membuat gencatan senjata jangka panjang tapi belum juga berhasil.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement