REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON—Partai Demokrat yang menguasai Dewan Perwakilan Rakyat (House of Representative) Amerika Serikat (AS) semakin keras meminta pelaksana tugas Jaksa Agung Matthew Whitaker tidak turut mengawasi jalannya investigasi atas dugaan intervensi Rusia di Pemilihan Presiden 2016.
Kandidat Ketua Komite Hukum House of Representative dari Demokrat, Jerrold Nadler mengatakan, komitenya berencana mengajukan surat pengadilan agar Whitaker bersaksi di pangadilan.
"Dia harus mengundurkan diri, dia menunjukan permusuhan total terhadap investigasi ini, penunjukannya hanya sebagai bagian dari serangan terhadap investigasi yang dilakukan Robert Mueller," kata Nadler di ABC News, Senin (12/11).
Ketua Senat dari Partai Demokrat Chuck Schumer, Ketua DPR Nancy Pelosi, dan sejumlah pejabat tinggi Partai Demokrat lainnya mengirimkan surat ke Departemen Kehakiman AS.
Dalam surat tersebut mereka bertanya apakah bagian etik departemen tersebut sudah meminta Whitaker mengundurkan diri dalam tugas pengawasan investigasi ini.
"Membiarkan orang yang menentang investigasi ini untuk mengawasi akan sangat mencederai kepercayaan publik terhadap Departemen Kehakiman dalam persoalan yang sangat penting ini," kata mereka dalam surat tersebut.
Sejak pekan lalu partai Demokrat memberikan peringatan mereka. Mereka sudah mulai curiga sejak Presiden AS Donald Trump meminta Jeff Sessions mengundurkan diri dan menggantikanya dengan Whitaker.
Mantan Kepala Staf Jaksa Agung tersebut sudah sering melontarkan komentar negatif tentang investigasi Mueller. Kini ia memiliki wewenang mengambil alih pengawasan investigasi tersebut dari Wakil Jaksa Agung Rod Rosenstein yang menunjuk Mueller sebagai jaksa khusus untuk menangani kasus ini.
Sessions mengundurkan diri dari tugas pengawasan investigasi Mueller pada Maret 2017. Ketidakpercayaan Demokrat terhadap Whitaker semakin kuat mengingat ia teman dekat dari ketua kampanye Donald Trump 2016, Sam Clovis yang menjadi saksi sejak Mueller mulai melakukan penyelidikan.
"Hubungan Whitaker dengan Clovis, yang menjadi saksi utama dalam penyelidikan jaksa khusus, serta keterlibatan lain Whitaker dalam kasus ini, meningkatkan perhatian tentang kemampuannya mengawasi penyelidikan ini secara independen dan imparsial," kata surat tersebut.
Penasihat Gedung Putih Kellyanne Conway membela Whitaker. Ia mengatakan Whitaker dapat menjaga independensi dan mempertahankan sikap imparsial selama menjadi pelaksana tugas Jaksa Agung.
"Komentar Matt Whitaker yang ia katakan sebagai warga negara di saluran televisi kabel tidak mendiskualifikasinya dari bersikap adil dan imparsial dalam mengawasi penyelidikan ini," kata Conway.