Senin 12 Nov 2018 23:15 WIB

Putin Dukung Pembentukan Tentara Gabungan Eropa

Gagasan tentara gabungan Eropa dikeluarkan oleh presiden Prancis.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Dwi Murdaningsih
Vladimir Putin
Foto: EPA/Sergei Chirikov
Vladimir Putin

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS – Presiden Rusia Vladimir Putin mendukung gagasan pembentukan tentara gabungan Eropa. Gagasan tersebut awalnya dikemukakan oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron.

“Eropa adalah entitas ekonomi dan persatuan yang kuat. Karena alasan itu, sangat wajar bagi negara-negara anggota (Uni Eropa) berkeinginan menjadi independen dan berdaulat dalam pertahanan dan keamanan,” kata Putin saat berkunjung ke Paris, Prancis, untuk menghadiri peringatan 100 tahun berkahirnya Perang Dunia I pada Ahad (11/11), dikutip laman Anadolu Agency.

Menurut Putin tidak ada yang keliru dengan pembentukan tentara gabungan Eropa. “Saya pikir ini adalah perkembangan positif di dunia multilateral,” ujarnya.

Ia pun menyebut bahwa Prancis akan memainkan peran penting bila gagasan tentang pembentukan tentara gabungan Eropa direalisasikan. Putin menilai, tentara gabungan Eropa juga dapat menjadi alternatif bagi NATO.

Macron telah mengutarakan ide tentang pembentukan tentara gabungan Eropa. Ia menilai, hal itu perlu diwujudkan guna mengurangi ketergantungan Eropa pada Amerika Serikat (AS). Tentara gabungan itu juga nantinya dapat melindungi Eropa dari potensi serangan yang dilakukan negara adidaya, tidak hanya AS, tapi juga Rusia dan Cina.

Saat mengungkapkan gagasan tersebut, dia menyinggung betapa mematikannya Perang Dunia I. "Siapa korban utama? Eropa dan keamanannya. Saya ingin membangun dialog keamanan nyata dengan Rusia, yang merupakan negara yang saya hormati, tapi kita harus memiliki Eropa yang dapat mempertahankan dirinya sendiri tanpa bergantung hanya pada AS," ujar Macron.  

Namun gagasan Macron segera dikritik Presiden AS Donald Trump. "Presiden Macron dari Prancis baru saja menyarankan agar Eropa membangun militernya sendiri untuk melindungi diri dari AS, Cina, dan Rusia. Sangat menghina, tapi mungkin Eropa pertama-tama harus membayar bagian yang adil dari NATO, yang AS sangat mensubsidi!," kata Trump pada Jumat pekan lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement