REPUBLIKA.CO.ID, KAMPALA -- Sembilan murid tewas akibat kebakaran di asrama sekolah menengah di Uganda selatan pada Senin pagi. Kejadian itu adalah salah satu yang paling mematikan dalam serangkaian kebakaran besar di sekolah di seluruh negeri dalam beberapa tahun belakangan.
Juru bicara polisi, Patrick Onyango, kepada Reuters menyatakan sembilan siswa itu meninggal akibat kebakaran di asrama. Asrama tersebut menampung sekitar 130 murid di sekolah menengah St. Bernard Maya di kabupaten dekat perbatasan dengan Tanzania.
Petugas keamanan, kata Onyango, menduga kebakaran itu disengaja oleh sekelompok siswa, yang diusir beberapa hari sebelumnya dari sekolah tersebut karena tidak disiplin.
''Mereka diduga marah dan menjadi penyebab sekolah itu terbakar. Mereka kembali pada tengah malam hingga pukul 01.00 dan membakar sekolah itu,'' katanya. ''Penyelidikan kami sejalan dengan itu, karena itulah dugaan kami.''
Beberapa siswa lain terluka akibat kebakaran itu dan dilarikan ke sarana kesehatan terdekat. Tapi, Onyango menyatakan belum mengetahui jumlahnya.
Wabah kebakaran di sekolah, kebanyakan di asrama, menjadi sering terjadi. Kebakaran seringkali menghanguskan gedung dan barang milik siswa.
Kebakaran besar di sekolah dasar bergengsi di dekat ibu kota, Kampala, pada April 2008 menewaskan sedikitnya 21 orang. Penyebabnya belum pernah dipastikan.
Petugas keamanan sering menyalahkan listrik sebagai pemicu kebakaran, meskipun beberapa mengarah ke pembakaran. Penyelidikan polisi memerlukan waktu bertahun-tahun dan jarang disimpulkan, sementara penuntutan pelaku atas pembakaran badan pendidikan seperti itu dan sasaran lain juga langka terjadi.