REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan, Senin (12/11), intelijen Kanada telah mendengarkan rekaman dari Turki terkait pembunuhan jurnalis Saudi, Jamal Khashoggi. Ia mengaku sedang mendiskusikan dengan sekutu terkait langkah apa yang harus diambil selanjutnya.
Khashoggi, kritikus Pangeran Mahkota Saudi Muhammad bin Salman, terbunuh di konsulat Istanbul oleh sebuah tim yang dikirim dari Riyadh. Pihak berwenang Saudi telah mengakui bahwa pembunuhan itu direncanakan, tetapi jasadnya belum ditemukan.
Presiden Turki Tayyip Erdogan mengatakan pada akhir pekan lalu, rekaman audio bukti pembunuhan Khashoggi telah diberikan kepada pemerintah Amerika Serikat (AS), Prancis, Jerman dan Inggris.
"Badan-badan intelijen Kanada telah bekerja sangat erat dalam masalah ini dengan intelijen Turki dan Kanada telah diberitahu sepenuhnya tentang apa yang harus dibagikan Turki," kata Trudeau pada konferensi pers.
Baca juga, Asosiasi Media Turki-Arab Yakin Khashoggi Dibunuh.
Dia mengaku juga telah berbicara dengan Erdogan terkait masalah itu di Paris selama akhir pekan. Kanada adalah bagian dari jaringan intelijen lima mata yang berbagi informasi bersama dengan AS, Inggris, Australia dan Selandia Baru.
Trudeau menghadapi dilema menjelang pemilihan. Ia harus mampu menekan Riyadh atas catatan hak asasi manusianya. Namun ia juga harus menyelamatkan kesepakatan penjualan senjata senilai 13 miliar dolar AS dengan kerajaan.
Dia berada di bawah tekanan untuk membekukan kontrak untuk kendaraan lapis baja yang dibangun di Kanada oleh General Dynamics yang berbasis di AS, meskipun kesepakatan itu membantu 3.000 pekerja di kota kecil London, Ontario.
Trudeau mengaku akan terus berbicara dengan sekutu tentang penyelidikan dan pertanggungjawaban untuk orang-orang di belakang pembunuhan itu.
"Kami sedang berdiskusi dengan sekutu kami yang berpikiran sama mengenai langkah-langkah selanjutnya yang berkaitan dengan Arab Saudi," kata Trudeau.
Sebelumnya pada Senin, Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian mengatakan Paris belum memiliki rekaman terkait pembunuhan Khashoggi. Pernyataan ini bertentangan dengan pernyataan Erdogan.
"Kebenaran belum keluar. Kami ingin tahu kebenaran, keadaan kematiannya dan identitas para pelaku. Kemudian kami akan mengambil tindakan yang diperlukan. Jika presiden Turki memiliki informasi untuk dibagikan kepada kami, dia harus memberikannya. Untuk saat ini, aku tidak tahu tentang itu," kata Le Drian kepada televisi Franch 2