REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pembuat teori konspirasi Jerome Corsi mengatakan, ia akan didakwa atas tuduhan penyebaran berita bohong. Dakwaan Coris ini bagian dari investigasi jaksa khusus Robert Mueller atas intervensi Rusia di pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) pada 2016.
"Saya akan didakwa, itu yang kami dengar, semua orang harus tahu itu dan saya sudah mengantisipasinya," kata Corsi diacaranya yang disiarankan di Youtube, Selasa (13/11).
Corsi adalah rekan dari Roger Stone, orang kepercayaan Presiden AS Donald Trump. Dakwaan ini belum dapat dikonfirmasi karena pengacara Corsi, David Gray menolak untuk berkomentar. Begitu pula dengan jurubicara jaksa khusus.
Corsi salah satu rekan Stone yang diperiksa para penyidik untuk mencari tahu hubungan Stone dengan WikiLeaks. Badan Intelijen Amerika telah menyimpulkan agen-agen Rusia telah merentas surat elektronik ketua kampanye mantan kandidat presiden AS Hillary Clinton, John Podesta.
Surat-surat elektronik tersebut dipublikasikan di WikiLeaks. Kini para penyidik tengah mencari tahu apakah rekan-rekan Trump mengetahui rencana tentang hal tersebut atau tidak.
Corsi, mantan kepala biro InfoWars mengatakan ia tidak ingat pernah bertemu dengan pendiri WikiLeaks Julian Assange. Sementara tempat Corsi pernah bekerja InfoWars adalah sebuah situs teori konspirasi yang menyebarkan publikasi WikiLeaks tersebut.
"Saya tahu dengan apa yang Julian Assange lakukan dengan surat-surat elektronik Podesta," katanya.
Corsi sudah bekerja sama dengan investigasi Mueller sejak ia mendapatkan surat pengadilan pada Agustus lalu. Ia mengatakan, telah memberikan dua komputer, telpon genggam dan akses ke surat elektroniknya kepada penyidik.
"Saya sepenuhnya mengantisipasi untuk beberapa hari kedepan, saya akan didakwa oleh Muller," kata Corsi.
Stone yang juga sempat memprediksi ia akan didakwa sudah membantah memiliki hubungan dengan WikiLeaks. Situs tersebut mempublikasikan ribuan surat elektronik Podesta beberapa pekan sebelum pemungutan suara dilakukan.