Selasa 13 Nov 2018 20:31 WIB

Tirukan Intel Saudi, Erdogan: Pelakunya Pasti Pakai Heroin

Erdogan memperdengarkan audio pembunuhan itu ke AS hingga Saudi.

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Nashih Nashrullah
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan
Foto: Presidential Press Service via AP
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan rekaman pembunuhan jurnalis Saudi Jamal Khashoggi membuat seorang intelijen Saudi terkejut. Menurut Erdogan, rekaman yang telah diperdengarkan kepada sekutu Barat itu sangat mengerikan.

"Rekaman itu benar-benar mengerikan. Memang ketika petugas intelijen Saudi mendengarkan rekaman itu, dia sangat terkejut. Dia berkata: 'Yang ini pasti telah mengonsumsi heroin, hanya seseorang yang mengonsumsi heroin yang akan melakukan ini'," ujar Erdogan, dikutip Aljazeera.

Erdogan, saat kembali dari kunjungannya ke Prancis pada Selasa (13/11), mengatakan dia telah membahas pembunuhan Khashoggi dengan para pemimpin AS, Prancis, dan Jerman di Paris.

"Kami memperdengarkan rekaman pembunuhan itu kepada semua orang yang menginginkannya. Organisasi intelijen kami tidak menyembunyikan apa pun. Kami memperdengarkan untuk semua yang menginginkannya termasuk Saudi, AS, Prancis, Kanada, Jerman, Inggris," kata dia.

Khashoggi, seorang kritikus Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman, terbunuh pada 2 Oktober di konsulat Saudi di Istanbul. Dia tewas dalam sebuah serangan yang menurut Erdogan telah diperintahkan oleh pejabat tingkat tertinggi di pemerintahan Saudi.

Pembunuhan Khashoggi telah menyebabkan kemarahan global. Namun hanya ada sedikit tindakan konkret yang telah diambil oleh kekuatan dunia terhadap Arab Saudi, eksportir minyak terbesar di dunia, yang telah memihak AS dalam kebijakannya untuk menahan pengaruh Iran di Timur Tengah.

Erdogan mengatakan sudah jelas pembunuhan itu direncanakan. Menurutnya perintah itu datang dari tingkat atas otoritas Saudi, meski dia merasa Raja Saudi Salman bin Abdulaziz Alu Saud yang sangat ia hormati, tidak mungkin melakukannya.

"Putra mahkota mengatakan 'Saya akan mengklarifikasi masalah ini, saya akan melakukan apa yang perlu dilakukan'. Kami menunggu dengan sabar," kata Erdogan.

Erdogan menambahkan, pelaku pembunuhan itu termasuk di antara 18 tersangka yang telah ditangkap di Arab Saudi. "Harus diungkapkan siapa yang memberi mereka perintah untuk membunuh," tutur dia.

Arab Saudi telah mengubah narasinya tentang pembunuhan Khashoggi beberapa kali di tengah kecaman internasional. Setelah lebih dari dua minggu menyangkal, Riyadh akhirnya mengakui Khashoggi terbunuh dalam sebuah aksi pembunuhan terencana, tetapi pembunuhan itu adalah sebuah operasi jahat yang tidak direncanakan.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement