REPUBLIKA.CO.ID, BUENOS AIRES -- Angkatan Laut Argentina telah menemukan lokasi kapal selam ARA San Juan di Samudra Atlantik, pada Sabtu (17/11). Kapal selam itu ditemukan tepat setahun setelah dinyatakan menghilang dengan 44 awak kapal di dalamnya.
Badan kapal itu terdeteksi berada di kedalaman 800 meter di perairan lepas Valdes Peninsula di Argentine Patagonia. Identifikasi positif telah dilakukan oleh kapal selam Amerika yang dioperasikan oleh Ocean Infinity yang disewa untuk melakukan pencarian kapal selam hilang itu.
The Guardian melaporkan, penemuan ini diumumkan hanya dua hari setelah keluarga para korban mengadakan peringatan satu tahun hilangnya kapal selam tersebut pada 15 November 2017.
Dalam peringatan itu, Presiden Argentina Mauricio Macri meminta para keluarga korban untuk tidak merasa sendirian dalam berharap. Ia juga menyampaikan komitmen Pemerintah Argentina untuk menemukan kebenaran di balik peristiwa ini.
Macri menjanjikan penyelidikan penuh setelah kapal selam itu dinyatakan hilang. Polisi federal Argentina telah melakukan pemeriksaan di pangkalan angkatan laut dan bangunan lain pada Januari lalu, sebagai bagian dari penyelidikan. Sebelumnya, Pemerintah Argentina juga telah memecat kepala angkatan laut.
Kapal Selam San Juan sedang dalam perjalanan kembali ke markasnya di kota pantai Mar del Plata ketika hilang kontak. Argentina sempat putus asa untuk bisa menemukan korban setelah pencarian intensif dibantu oleh 18 negara, meski angkatan laut terus mencari kapal selam itu.
Kapal selam kelas TR-1700 bertenaga diesel-listrik buatan Jerman ini pertama kali digunakan pada pertengahan 1980-an. Kapal diistirahatkan antara 2008 dan 2014.
Para ahli mengatakan, mereparasi kapal selam itu cukup sulit karena harus mengintegrasikan sistem yang diproduksi oleh produsen berbeda. Bahkan kesalahan terkecil selama fase pemotongan dapat mengancam keselamatan kapal dan awak kapal.
Angkatan Laut Argentina mengatakan sebelumnya, kapten kapal selam melaporkan, air telah memasuki snorkel dan memicu arus pendek di salah satu baterainya. Sang kapten kemudian mengkomunikasikan bahwa mereka telah terperangkap.
Beberapa jam kemudian, sebuah ledakan terdeteksi di tempat San Juan terakhir berada. Angkatan Laut Argentina mengatakan ledakan itu mungkin disebabkan oleh konsentrasi hidrogen yang dipicu oleh masalah baterai yang dilaporkan oleh kapten.