REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Khan Al-Ahmar, desa Arab di Yerusalem Timur, akan dihancurkan dan warganya diusir. Hal tersebut ditegaskan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang dikutip oleh laporan media lokal.
Netanyahu dilaporkan mengeluarkan pernyataan tersebut dalam satu pertemuan partai sayap-kanan Likud, yang dipimpinnya dan saat ini memimpin pemerintah koalisi, pada Senin (19/11).
Menurut harian Israel, Haaretz, perdana menteri itu tidak menyebutkan tanggal pasti bagi penghancurkan tersebut, rencana yang dibekukannya bulan lalu, sehingga memicu kecaman dari sebagian anggota kabinetnya.
Pada Juli, buldoser Israel mengahancurkan beberapa bangunan di Khan Al-Ahamar, sehingga menyulut bentrokan denan warga setempat. Dua bulan kemudian, Mahkamah Agung Israel memutuskan untuk menghancurkan desa itu.
Israel berencana mengusir sebanyak 10.000 warga Badui yang dikenal sebagai El Zone yang berada di lahan seluas 15 kilometer persegi di Yerusalem Timur untuk melicinkan jalan bagi serangkaian pembangunan rumah khusus untuk orang Yahudi. Desa tersebut menghubungkan Yerusalem dengan Permukiman Maale Adumim.
Jika dilaksanakan, rencana itu akan secara efektif membelah Tepi Barat jadi dua, sehingga merusak kemungkinan berdirinya Negara Palestina Merdeka dengan wilayah yang berdampingan dalam berdasarkan perbatasan pra-1967.
TAKE