Rabu 21 Nov 2018 03:00 WIB

Bom Bunuh Diri Terjadi Saat Perayaan Maulid di Afghanistan

Sedikitnya 50 orang tewas dan 83 lainnya luka-luka akibat kejadian tersebut bom itu.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Dwi Murdaningsih
Korban bom bunuh diri dibawa ke rumah sakit di Kabul.
Foto: AP
Korban bom bunuh diri dibawa ke rumah sakit di Kabul.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Sebuah bom bunuh diri terjadi pada Selasa (20/11) di tengah perhelatan peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW di Kabul, Afganistan. Juru bicara Departemen Kesehatan Umum Wahid Majroh mengatakan, diperkirakan sedikitnya 50 orang tewas dan 83 lainnya luka-luka akibat kejadian tersebut.

Juru bicara Kementrian Dalam Negeri Afghanistan, Najib Danish menduga pelaku bom bunuh diri tersebut menyelinap ke sebuah aula yang tak lain merupakan tempat berkumpulnya ratusan ulama yang tengah memperingati peringatan maulid.

Kejadian ini, bukan kali pertama terjadi. Sebelumnya, kejadian serupa juga terjadi di Kabul, dimana pelaku menargetkan tempat perkumpulan ulama sebagai lokasi pengeboman. Dalam peristiwa yang terjadi pada Juni lalu tersebut, setidaknya menewaskan tujuh orang dan 20 lainnya luka-luka.

"Pelaku bisa saja merupakan bagian dari kelompok yang berniat menggulingkan pemerintah Afghanistan yang mendukung Amerika, dan berniat membentuk pemerintahan Islam garis keras," kata Najib dalam laman abcnews.go.com, Rabu (21/11).

Hingga kini, pihak kepolisian terus melacak korban tewan maupun terluka dari peristiwa yang terjadi di pusat kota Kabul tersebut, dan kemungkinan jumlahnya dapat meningkat.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement