Kamis 22 Nov 2018 11:32 WIB

Saudi tidak akan Toleransi Tudingan Menyasar Putra Mahkota

Putra mahkota Saudi dituding bertanggung jawab atas pembunuhan Khashoggi.

Rep: Marniati/ Red: Nur Aini
Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman
Foto: AP/Amr Nabil
Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel al-Jubeir mengecam pernyataan yang menyebutkan bahwa Putra Mahkota Saudi Mohammad bin Salman (MBS) bertanggung jawab atas pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi.

Dilansir Aljazirah, Kamis (22/11), dalam serangkaian wawancara pada Rabu, Adel al-Jubeir menegaskan kembali bahwa seruan agar MBS bertanggung jawab atas pembunuhan itu merupakan "garis merah".

"Kami tidak akan mentoleransi diskusi apa pun yang meremehkan raja kami atau putra mahkota," kata Jubeir kepada BBC.

Pada jaringan televisi lain, Jubeir terus membela MBS, meskipun laporan CIA menyebut MBS memerintahkan pembunuhan itu. "Kami telah membuatnya sangat jelas bahwa pemerintah Arab Saudi tidak terlibat dalam hal ini dan putra mahkota juga tidak terlibat sama sekali, "katanya kepada media AS, CNBC.

Jubeir juga menanggapi laporan kantor berita Reuters pekan ini yang menyebut bahwa kasus Khashoggi sebagai bentuk langkah pencegahan agar MBS tidak menjadi raja begitu ayahnya, Raja Salman (82 tahun), meninggal.

"Ini adalah komentar keterlaluan yang telah dibuat dan sama sekali tidak dapat diterima. Kerajaan Arab Saudi berkomitmen untuk kepemimpinannya. Putra mahkota memiliki kepercayaan dari setiap warga negara Saudi, termasuk Raja Salman. Putra mahkota adalah perancang dan pendorong program reformasi di Arab Saudi dan Visi 2030," kata Jubeir kepada CBS.

Khashoggi mendatangi konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober lalu. Ia lalu dibunuh dan dimutilasi. Arab Saudi awalnya membantah mengetahui keberadan Khashoggi. Namun otoritas Saudi akhirnya mengaku bertanggung jawab dan mengatakan 21 orang telah ditahan.

"Kami telah membuatnya sangat jelas. Kami sedang melakukan penyelidikan  dan  menghukum orang-orang yang bertanggung jawab atas ini, " kata Jubeir.

Presiden AS Donald Trump pada Selasa mengatakan AS tidak akan memberi sanksi kepada kerajaan atau putra mahkota atas pembunuhan Khashoggi. Trump mengatakan AS bermaksud untuk tetap menjadi "mitra setia" Arab Saudi - meskipun  sangat mungkin bahwa MBS mengetahui pembunuhan Khashoggi. Trump juga tidak berniat untuk membatalkan perjanjian penjualanan senjata dengan Arab Saudi.

Menteri pertahanan AS James Mattis juga menegaskan kembali sikap Trump yang berdiri bersama kerajaan. "Dalam urusan Khashoggi, presiden tidak sering mendapatkan kebebasan untuk bekerja dengan mitra yang tidak bermasalah dalam semua hal," kata Mattis pada Rabu.

Dia menyoroti perang Yaman yang melibatkan koalisi Saudi. "Jika Anda ingin mengakhiri perang, Anda akan berurusan dengan Saudi. Anda tidak bisa mengatakan, 'Saya tidak akan berurusan dengan mereka,'" ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement