Jumat 23 Nov 2018 15:09 WIB

Pertemuan Xi dan Trump Diharapkan Redakan Perang Dagang

KTT G-20 harus fokus pada menghimpun konsensus dan mempersempit perbedaan.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Friska Yolanda
Bendera Cina dan AS
Foto: AP PHOTO/Andy Wong
Bendera Cina dan AS

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Presiden Cina Xi Jinping dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dijadwalkan bertemu di sela-sela perhelatan KTT G-20 di Buenos Aires, Argentina, akhir bulan ini. Pertemuan mereka diharapkan dapat meredakan ketegangan antara kedua negara, termasuk dalam bidang perdagangan. 

Wakil Menteri Luar Negeri Cina Wang Chao mengatakan pertemuan Trump dengan Xi pekan depan sangat penting. "Kami berharap pertukaran antara kedua pemimpin negara dapat memberikan dampak positif pada peningkatan dan pengembangan lebih lanjut dari hubungan Cina-AS. Kami menantikan pertemuan yang diadakan dengan lancar," ucapnya pada Jumat (23/11), dikutip laman South China Morning Post

Wakil Menteri Perdagangan Cina Wang Shouwen mengungkapkan tim ekonomi negaranya telah menjalin komunikasi intens dengan tim ekonomi AS menjelang pertemuan antara Xi dan Trump. Ia berharap diskusi yang terjalin antara kedua pemimpin dapat menghasilkan sesuatu yang lebih positif. 

"Kami berharap kedua belah pihak dapat berdiskusi dan menemukan solusi berdasarkan prinsip saling menghormati, setara, integritas, dan saling menguntungkan," ujar Wang Shouwen. 

Wang Shouwen memperingatkan negaranya tidak akan menerima langkah-langkah yang akan merugikan kepentingannya. Hal itu pun disampaikan asisten menyeri luar negeri Cina Zhang Jun. 

Zhang mengatakan KTT G-20 harus fokus pada menghimpun konsensus dan mempersempit perbedaan. "Pihak Cina dengan tegas menentang dan tidak akan menerima inisiatif atau tindakan yang akan merugikan kepentingan intinya," kata Zhang. 

Sementara Trump menyatakan sangat siap untuk bertemu Xi di sela-sela KTT G-20. "Saya sangat siap. Saya telah mempersiapkannya sepanjang hidup saya," ucapnya. 

"Saya tahu setiap bahan, setiap statistik. Saya tahu itu lebih banyak daripada semua orang yang tahu hal itu. Naluri saya selalu benar," kata Trump menambahkan. 

Trump mengungkapkan bahwa hubungannya dengan Xi terjalin dengan cukup baik. Ia menyebut Beijing ingin membuat kesepakatan tarif dengan AS. 

AS dan Cina memang tengah terlibat perang tarif. Trump diketahui telah memberlakukan tarif senilai 250 miliar dolar AS terhadap produk-produk impor Cina. Tindakan itu dibalas Beijing dengan memberlakukan tarif antara lima hingga 10 persen pada tambahan tarif 60 miliar dolar AS untuk produk-produk Washington, termasuk daging dan gas alam cair. 

Trump telah sesumbar siap mengenakan tarif impor senilai 267 miliar dolar AS jika Beijing mengambil tindakan balasan terhadap petani atau pelaku industri AS. 

Baca juga, Analis Perkirakan Pertumbuhan AS Telah Capai Puncak

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement