Sabtu 24 Nov 2018 01:25 WIB

Pendiri Dolce & Gabbana Buat Video Permintaan Maaf ke Cina

Kasus ini membuat sejumlah toko barang mewah di Cina menarik produk Dolce & Gabbana

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Gita Amanda
Seorang wanita melangkah keluar dari toko Dolce & Gabbana di Cina.
Foto: AP
Seorang wanita melangkah keluar dari toko Dolce & Gabbana di Cina.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pendiri Dolce & Gabbana meminta maaf dalam sebuah video di media sosial Cina, setelah video promosi yang dilihat sebagai pesan rasis dan memicu kemarahan. Domenico Dolce dan Steffano Gabbana muncul dalam hampir satu setengah menit video yang diunggah di Weibo, sebuah versi Twitter Cina, mengatakan mereka berharap untuk dimaafkan dan akan melakukan yang terbaik untuk lebih memahami dan menghormati budaya Cina.

"Kami selalu mencintai Cina. Kami mencintai budaya Anda dan kami tentu harus banyak belajar. Itulah sebabnya kami menyesal jika kami membuat kesalahan dalam cara kami mengekspresikan diri," kata Dolce seperti dilansir AP.

Rumah mode Italia menjadi sorotan karena video dan komentar mereka yang dianggap menghina. Dalam video promosi, yang telah dihapus dari akun Weibo, perusahaan menampilkan seorang wanita Cina menggunakan sumpit untuk makan pizza dan makanan Italia lainnya. Banyak pengguna media sosial Cina menyebut video tersebut rasis dan penuh dengan stereotip usang.

"Kami tidak akan pernah melupakan pengalaman ini dan itu pasti tidak akan pernah terjadi lagi. Dari lubuk hati kami, kami meminta maaf," kata Gabbana menambahkan dikutip dari NBC News.

Mereka menyelesaikan video dengan mengatakan "maaf" dalam bahasa Mandarin.

Kasus tersebut memaksa Dolce & Gabbana membatalkan show ekstravaganzanya awal pekan ini yang telah digadang-gadang sebagai salah satu pertunjukan terbesar di luar Italia. Selama ini konsumen Cina di dalam dan luar negeri mencapai sekitar 30 persen dari penjualan barang mewah global.

Aktris Zhang Ziyi, yang membintangi film Crouching Tiger, Hidden Dragon mengatakan pada salah satu akun media sosialnya bahwa merek Italia itu telah "mempermalukan dirinya sendiri". Sementara idola pop Cina Karry Wang dan aktris Dilireba, keduanya adalah duta Dolce & Gabbana Asia-Pasifik, menyatakan bahwa mereka akan mengakhiri semua kerja sama.

Kabar mengenai peristiwa ini telah menyebar ke Hong Kong. Pada Jumat (23/11), department store kelas atas Lane Crawford bergabung dengan sejumlah toko asal Cina, menyatakan berhenti menjual barang-barang merek Dolce & Gabbana.

"Sehubungan dengan pelanggan kami, kami telah menghapus merek dari semua toko di Cina daratan, online dan di Hong Kong," kata Presiden Lane Crawford Andrew Keith dalam sebuah pernyataan.

Barang-barang merek Dolce & Gabbana sebelumnya menghilang dari situs e-commerce utama Cina termasuk Alibaba's Tmall dan JD.com. Sebuah toko di Bandara Haikou Meilan di Pulau Hainan Cina mengumumkan di media sosial bahwa mereka telah menarik semua produk Dolce & Gabbana.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement