Sabtu 24 Nov 2018 04:10 WIB

Ribuan Dokter Kuba Tinggalkan Brasil

Tindakan ini membuat jutaan warga Brasil tanpa perawatan medis.

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Gita Amanda
Dokter. (Ilustrasi)
Foto: Health
Dokter. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, RIO De JANEIRO -- Kementerian Kesehatan Brasil telah mengisi hampir semua lowongan dokter yang ada. Hal ini terjadi ketika dokter Kuba di Brasil mulai pulang ke rumah di tengah-tengah masalah diplomatik antara Havana dan Presiden terpilih sayap kanan negara Amerika Selatan itu.

Gelombang pertama dari ribuan dokter Kuba meninggalkan Brasil pada Kamis (22/11), setelah kritik dengan kedatangan Presiden Jair Bolsonaro mendorong pemerintah Kuba mengakhiri perjanjian kerja sama. Tindakan ini membuat jutaan warga Brasil tanpa perawatan medis.

Banyak dokter Kuba bekerja di wilayah pedesaan Brasil yang miskin. Kementerian Kesehatan mengatakan dalam sebuah pernyataan, pihaknya telah berhasil dalam tiga hari mendapatkan 92 persen dokter Brasil yang diperlukan untuk menggantikan dokter yang pulang ke Kuba. Lebih dari 17.500 telah terdaftar, sementara hampir 8.000 telah dialokasikan ke kota-kota tertentu.

Bolsonaro mengatakan, para dokter Kuba digunakan sebagai 'budak' karena Havana mengambil 75 persen gaji mereka. Program yang dimulai pada 2013 itu menurutnya bisa dilanjutkan jika para dokter mendapat bayaran penuh dan diizinkan membawa keluarga mereka.

Kuba memiliki layanan kesehatan yang baik dan menghasilkan pendapatan ekspor besar dengan mengirimkan lebih dari 50 ribu pekerja kesehatan ke lebih dari 60 negara. Meskipun mereka hanya menerima sebagian kecil dari gaji mereka, uang itu cukup baik bagi para dokter menurut standar kehidupan di Kuba.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement