Ahad 25 Nov 2018 14:37 WIB

Ilmuwan Temukan Gen Mengapa Nyamuk Suka Gigit Orang Tertentu

Ditemukan juga gen yang buat beberapa nyamuk tahan terhadap obat pengusir nyamuk.

Nyamuk.
Foto: ABC News
Nyamuk.

REPUBLIKA.CO.ID, Sejumlah ilmuwan Australia berhasil menemukan gen di dalam nyamuk yang mengarahkan mereka untuk menggigit seseorang lebih banyak dibandingkan dengan yang lain. Meskipun mereka belum menentukan mengapa nyamuk tersebut memiliki preferensi seperti itu.

Lembaga penelitian medis QIMR Berghofer telah bekerja dengan puluhan ilmuwan dari seluruh dunia untuk memetakan urutan genom nyamuk Aedes aegypti. Sebagaimana diuraikan baru-baru ini di jurnal Nature, para ilmuwan tersebut mengklaim sekarang mereka memiliki "gambaran yang paling lengkap" mengenai gen nyamuk.

Nyamuk itu menularkan Demam Dengue dan virus Zika, dan menyebabkan jutaan kematian di seluruh dunia setiap tahun. Dr Gordana Rasic dari laboratorium pengendalian nyamuk QMIR mengatakan mereka telah menemukan beberapa gen baru, termasuk gen yang menentukan mengapa beberapa orang sangat rentan terhadap gigitan nyamuk.

"Kami masih belum memiliki jawaban mengapa beberapa nyamuk menargetkan beberapa orang dan bukan yang lain ... tetapi kami telah mengidentifikasi gen itu," kata Dr Rasic.

"Begitu kita tahu para kandidat [orang yang lebih sering digigit nyamuk dibanding yang lain], yang mungkin menentukan apa yang membuat seseorang lebih tahan, atau lebih menarik bagi nyamuk, kita dapat memanipulasi gen."

Dr Rasic mengatakan mereka juga menemukan gen yang membuat beberapa nyamuk tahan terhadap obat pengusir nyamuk. Dia mengatakan para peneliti QIMR telah bekerja dengan beberapa lembaga lain, termasuk The Rockefeller University di New York, untuk memetakan gen nyamuk menyusul merebaknya virus Zika di belahan barat pada tahun 2015.

Sebuah ringkasan dari Organisasi Kesehatan Dunia tahun itu menemukan ratusan ribu kasus virus Zika dilaporkan di 33 negara pada tahun itu, dengan 76 kematian karena cacat bawaan. Dr Rasic mengatakan penelitian itu akan memungkinkan mereka untuk secara genetika memodifikasi nyamuk Aedes aegypti.

"Salah satu kunci utama yang ingin kami capai adalah memodifikasi nyamuk ini dengan cara yang akan membantu mengendalikan mereka," kata Dr Rasic.

Dia mengatakan penelitian genom akan melengkapi eksperimen lain yang bertujuan untuk memberantas nyamuk, termasuk sterilisasi. Para peneliti mengeluarkan jutaan nyamuk Aedes aegypti steril di beberapa komunitas dekat Cairns di Queensland utara.

Nyamuk-nyamuk itu diinfeksikan dengan bakteri Wolbachia, yang membuat nyamuk jantan tidak subur. "Saya kira tidak ada solusi yang ajaib dan muda untuk mengendalikan nyamuk, tidak satu pun strategi akan cukup untuk mengendalikan nyamuk secara global," kata Dr Rasic.

"Wolbachia adalah solusi yang baik untuk beberapa lingkungan tetapi saya pikir itu bukan solusi sempurna untuk semua lingkungan sehingga kita pasti perlu menanganinya dengan berbagai metode.

Simak beritanya dalam Bahasa Inggris di sini.

sumber : http://www.abc.net.au/indonesian/2018-11-24/ilmuwan-temukan-gen-kenapa-orang-lebih-sering-digigit-nyamuk/10551130
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement