REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Beberapa senator Partai Republik menentang sikap Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terkait kasus pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi. Senator Partai Republik mengatakan Kongres harus mengambil sikap terhadap kasus ini.
"Saya tidak setuju dengan penilaian presiden, ini tidak konsisten dengan kecerdasan yang pernah saya lihat," kata Senator Partai Republik, Mike Lee di stasiun televisi NBC, Senin (26/11).
Trump bersumpah untuk mempertahankan Arab Saudi sebagai 'sekutu dekatnya'. Ia juga mengatakan sampai saat ini belum dipastikan apakah sudah pasti Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Muhammad bin Salman mengetahui pembunuhan yang terjadi di kantor konsulat Arab Saudi di Istanbul tersebut.
Trump meragukan penilaian yang dilakukan Badan Intelijen AS (CIA). Menurut CIA Pangeran Muhammad bin Salman yang memerintahkan pembunuhan kolomunis the Washington Post tersebut. Namun Trump menilai, sampai saat ini CIA belum memberikan kesimpulan yang utuh.
Mike Lee mengatakan, pembunuhan Khashoggi menjadi salah satu alasan mengapa ia mendorong AS menghentikan dukungan kepada Arab Saudi di Perang Yaman. Pada 15 November lalu AS sudah memberikan sanksi kepada 17 pejabat Arab Saudi yang dianggap memiliki peran dalam pembunuhan Khashoggi.
Baca juga, Ini Detik-Detik Hilangnya Khashoggi di Konsulat Saudi.
Partai Republik merupakan pendukung utama Donald Trump di Kongres. Namun sejumlah senator dari Partai Republik maupun Demokrat kini sudah memperkenalkan peraturan yang akan menangguhkan penjualan senjata AS ke Arab Saudi. Hal ini sebagai sanksi atas kasus pembunuhan Khashoggi dan peran Arab Saudi di perang Yaman.
Anggota DPR AS dari Partai Demokrat Adam Schiff berjanji akan menginvestigasi kasus pembunuhan Khashoggi. Ia akan menyelidiki kepentingan pribadi Trump dengan kebijakan luar negerinya terhadap Arab Saudi.
"Lihat, presiden tidak jujur dengan negara tentang pembunuhan Jamal Khashoggi," kata Schiff di stasiun televisi CNN.
Khashoggi yang kerap mengkritik pemerintahan penguasa de facto Arab Saudi dibunuh pada 2 Oktober lalu. Kerajaan Arab Saudi sempat membantah mengetahui hilangnya Khashoggi tapi lalu memberikan penjelasan yang kontradiktif. "Saya pikir kami harus melihat ini lebih dalam lagi," kata Senator dari partai Republik Joni Ernst di stasiun televisi yang sama.
Beberapa senator partai Republik lainnya termasuk Lindsey Graham, Rand Paul dan Bob Corker sudah mengkritik sikap Trump terhadap kasus ini. Corker bahkan lebih tajam lagi menyebut Gedung Putih telah menjadi perusahaan Hubungan Masyarakat (humas) Pangeran Muhammad bin Salman.
"Saya tidak pernah mengira akan melihat Gedung Putih akan bekerja sebagai firma hubungan masyarakat untuk Putra Mahkota Pangeran Arab Saudi," kata Corker di akun media sosial Twitternya.