REPUBLIKA.CO.ID, KHOURTUM— Sudan menjadi salah satu negara jajahan Inggris di kawasan Afrika. Berbagai persoalan administrasi warga setempat menjadi kewenangan sepenuhnya Inggris, termasuk soal surat izin mengemudi (SIM).
Tak hanya kaum pria yang berlomba mendapatkan SIM, tetapi juga kalangan perempuan. Siapakah wanita pertama yang beruntung memperoleh SIM dari otoritas penjajah Inggris di Sudan ketika itu?
Dia adalah Aminah Athiyah. Sosok yang berprofesi sebagai guru itu memperoleh SIM pertama kali pada 1945. Dia juga menjadi wanita Sudan pertama yang berhak atas izin menggunakan senjata.
Belum lama ini, media sosial di Sudan dihebohkan dengan mobil rongsok keluaran 1938 yang dijual. Tak tanggung-tanggung, mobil yang diklaim sebagai mobil pertama yang dikendarai Aminah setelah mendapatkan SIM itu, dibandrol seharga 60 ribu dolar AS.
Penjualan mobil Aminah membuat heboh jagad maya Sudan.
Harga setinggi langit untuk mobil rongsok itu, oleh sang penjual, lantaran nilai sejarahnya yang tinggi. Sementara masyarakat Sudan mendukung kendaraan ini masuk sebagai koleksi museum nasional.
Aminah yang merupakan keturunan Mesir ini merupakan pengajar. Oleh Inggris, dia diperintahkan untuk mengurus SIM demi keperluan memudahkan mengajar dari sekolah satu ke sekolah lainnya. Aminah mengajar di sekolah negeri, kawasan al-Jazerah, tengah Sudan.
Semasa hidupnya, Aminah dikenal sebagai sosok perempuan pemberani dan tegas. Dengan mengendarai mobilnya ini, dia pergi ke polosok Sudan untuk mengajar, sembari membawa pistol kemana pun dia pergi.
Aminah wafat pada 2014 lalu. Meski umurnya mendekati 90 tahun, namun dia masih mampu berbicara dengan lancar, bahkan sempat mengadakan wawancara bersama sejumlah media pada 2010.