REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Cina menyerahkan gembong penyelundupan 100 kilogram heroin yang ditetapkan sebagai buronan internasional kepada Vietnam. Penyerahan pelaku kejahatan yang tercantum dalam red notice Interpol tersebut sudah menjadi kesepakatan antara Cina dan Vietnam.
Pelimpahan berkas perkara sekaligus penyerahan tersangka Nong Wenqi dilakukan di Daerah Otonomi Guangxi Zhuang, wilayah setingkat provinsi di Cina yang berbatasan dengan Vietnam, Senin (26/11). Wilayah tersebut juga merupakan salah satu jalur utama penyelundupan narkoba dari Vietnam ke Cina.
"Kedua negara telah bekerja sama menangani kasus narkoba. Sekarang kami telah bertukar informasi dan barang bukti serta bersama-sama melakukan pendeteksian," kata pejabat kepolisian di Kedutaan Cina di Vietnam, Zhao Wanpeng, seperti dikutip Global Times, Selasa (27/11).
Dalam penindakan mulai 1 November 2018, telah terbongkar 536 kasus narkoba dari Vietnam dengan jumlah tersangka 741 orang, sebanyak 43 di antaranya berkebangsaan Vietnam. Selain itu, lebih dari 250 kilogram narkoba disita selama operasi bersama tersebut digelar.
Nong Wenqi yang namanya masuk dalam jajaran buronan internasional ditangkap di Huizhou, Provinsi Guangdong, pada 25 Oktober 2018. Dia terdeteksi memasuki wilayah daratan Cina melalui Guangxi pada Februari lalu.
Kepolisian Vietnam memberikan informasi kepada aparat Cina pada Mei. Kemudian, pada Agustus secara resmi Vietnam mengajukan permohonan kepada Cina agar turut membantu menangkap tersangka dan menyerahkannya.
Nong lolos dari kejaran Kepolisian Vietnam dalam operasi pemberantasan narkoba pada 23 Februari 2018. Pada saat itu, polisi Vietnam meringkus lima tersangka dan menyita 288 batang heroin seberat 100,8 kilogram.
Nong membeli setiap batang heroin seberat 350 gram dengan harga 5.000 RMB (Rp 10,5 juta) untuk diselundupkan ke Cina, demikian pernyataan Kepolisian Daerah Guangxi. Tersangka memiliki tiga orang istri di Vietnam dan uang hasil kejahatannya dibelikan sebidang tanah. Karena di Cina tidak memiliki uang, Nong bekerja di pabrik mebel di Huizhou. Di kota itulah pada akhirnya dia ditangkap polisi.