REPUBLIKA.CO.ID, TUNIS -- Presiden Tunisia Beji Caid Essebsi menyambut kedatangan Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi Pangeran Muhammad bin Salman (MBS) di negaranya. Essebsi merasa terhormat dapat bertemu dengan Pangeran MBS
"Saya merasa terhormat ketika putra mahkota mengatakan kepada saya 'saya putra Anda'. Saya merasa terhormat untuk bertemu dengannya juga," ujar Essebsi dalam sebuah konferensi pers, dikutip laman Anadolu Agency, Rabu (28/11).
Ia mengungkapkan, selama pertemuannya dengan Pangeran MBS, mereka membahas tentang kerja sama ekonomi, keamanan, dan militer. Menurutnya kunjungan Pangeran MBS akan bermanfaat bagi hubungan bilateral kedua negara.
"Kami memiliki hubungan yang sangat baik dengan Arab Saudi. Kami mengatakan (kepada Pangeran MBS) 'selamat datang di negara Anda sendiri'," kata Essebsi.
Baca juga, Pangeran MBS Ingin Temui Erdogan.
Pangeran MBS tiba di Tunisia pada Selasa (27/11) malam waktu setempat. Kedatangannya ke sana diwarnai aksi unjuk rasa oleh ratusan warga Tunisia.
Para demonstran, yang berbaris di sepanjang jalan pusat Habib Bourguiba di Tunis, meneriakkan penolakan terhadap kehadiran Pangeran MBS. Hal itu terjadi karena adanya dugaan keterlibatan Pangeran MBS dalam kasus pembunuhan jurnalis Saudi Jamal Khashoggi.
Selain itu, massa juga menyerukan diakhirinya konflik Yaman. Pangeran MBS yang sempat menjabat sebagai menteri pertahanan dianggap bertanggung jawab atas intervensi militer Saudi ke Yaman pada 2015. Sejak saat itu, krisis kemanusiaan di Yaman kian memburuk.