REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Mesir dan Arab Saudi telah mengumumkan bahwa blokade Qatar akan tetap berlaku sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Dilansir Aljazirah, Rabu (28/11), kedua negara pada Selasa menegaskan kembali penolakan mereka untuk membuat konsesi terhadap Doha. Qatar telah menghadapi sanksi dari empat negara Arab selama lebih dari setahun. Pengumuman itu dibuat setelah pertemuan antara Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi dan Pangeran Mahkota Saudi Mohammad bin Salman di Kairo.
Pada Juni 2017, Arab Saudi, Mesir, Bahrain dan Uni Emirat Arab memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar. Mereka menerapkan blokade darat, laut, dan udara di negara Teluk.
Negara-negara itu menuduh Doha mendukung terorisme. Qatar telah berulang kali menolak tuduhan itu.
Tak lama setelah memutuskan hubungan dengan Qatar, keempat negara itu mengeluarkan daftar tuntutan untuk Qatar. Tuntutan itu harus dipatuhi untuk menormalkan hubungan.
Salah satu tuntutan itu yakni menutup jaringan media Al Jazeera, mengusir pasukan Turki dari Qatar, memutuskan hubungan dengan Iran, dan membayar biaya ganti rugi kepada negara-negara tersebut. Tuntutan ini ditolak oleh Qatar. Qatar menyebut hal itu sebagai upaya untuk melanggar kedaulatannya.
Qatar telah berhasil mengatasi embargo dengan membangun jaringan perdagangan baru, terutama dengan Turki.