Kamis 29 Nov 2018 14:19 WIB

Normalisasi Hubungan Israel, Hamas: Menusuk dari Belakang

Okupasi zionis Israel akan tetap menjadi musuh utama Palestina.

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Nashih Nashrullah
Warga melintasi bangunan yang hancur akibat serangan Israel ke Kota Gaza, Rabu (12/11).
Foto: AP/Hatem Moussa
Warga melintasi bangunan yang hancur akibat serangan Israel ke Kota Gaza, Rabu (12/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Juru bicara resmi Hamas, Abdel-Latif al Qanou menilai upaya negara-negara Arab menormalkan hubungan Israel dengan Palestina adalah kecurangan. 

Dia menyebut hal itu seperti sebuah tikaman di belakang bagi masyarakat Palestina. "Normalisasi hubungan dengan Israel adalah tikaman di belakang di mana semua negara menolak okupasi Israel," ujar al Qanou melalui siaran pers yang diterima Republika.co.id, Kamis (29/11).

Menurut dia okupasi zionis Israel akan tetap menjadi musuh utama Palestina dan negara-negara Arab. Sementara kunjungan Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu ke negara-negara Arab, tidak akan melegitimasi begitu saja penghentian perlawanan bangsa Palestina.

Al Qanou juga menyerukan negara-negara Arab menghentikan semua unsur normalisasi dengan okupasi Israel. Selain itu dia juga menyerukan mengisolasi Israel dan mengungkapkan kejahatan mereka yang dilakukan kepada Palestina.

Pernyataan resmi ini muncul ketika laporan yang beredar bahwa Netanyahu dijadwalkan akan berkunjung ke Bahrain. PM Israel juga melakukan kunjungan serupa pada Oktober lalu ke Oman, juga para menteri dari pemerintahan Israel turut serta menghadiri konferensi dan acara internasional di UAE.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement