REPUBLIKA.CO.ID, BUENOS AIRES -- Perdana Menteri Inggris Theresa May berencana untuk mengadakan pertemuan dengan Putra Mahkota Arab Saudi Muhammad bin Salman (MBS) di sela-sela KTT G20, Argentina. May akan melakukan pembicaraan dengan MBS terkait kasus pembunuhan wartawan Saudi Jamal Khashoggi dan situasi di Yaman.
"Saya ingin berbicara dengan putra mahkota Arab Saudi. Pesan yang akan saya sampaikan sangat jelas, tentang masalah Jamal Khashoggi dan juga tentang masalah Yaman,” katanya kepada wartawan dalam penerbangan ke Buenos Aires.
Ia mengatakan, terkait pembunuhan Khashoggi, Inggris meminta penyelidikan penuh dan transparan. Mereka yang terlibat harus dimintai pertang gungjawaban.
Baca juga, Erdogan: Pembunuhan Khashoggi Direncanakan dan Brutal.
Negara-negara Barat juga telah menyerukan penghentian kampanye militer yang dipimpin Saudi di Yaman. Kampanye itu diluncurkan oleh MBS. Konflik Yaman telah menimbulkan krisis kemanusiaan terburuk.
Perekonomian Yaman dalam krisis dan tiga perempat dari penduduknya, atau 22 juta orang, membutuhkan bantuan. Sekitar 8,4 juta berada di ambang kelaparan, PBB memperingatkan bahwa angka itu akan meningkat menjadi 14 juta.
"Mengenai masalah Yaman, kami terus sangat prihatin tentang situasi kemanusiaan. Solusi jangka panjang untuk Yaman adalah situasi politik dan kami akan mendorong semua pihak benar-benar untuk mematuhi kesepakatan yang ada," katanya.
Kunjungan MBS, penguasa de facto kerajaan ke KTT G20 terjadi di tengah kontroversi atas pembunuhan Khashoggi di konsulat Saudi di Istanbul Oktober lalu.
Pembunuhan kolumnis Washington Post itu menimbulkan ketegangan dalam hubungan Arab Saudi dengan Barat. Kasus ini juga mencoreng citra MBS di dunia internasional. Arab Saudi telah membantah keterlibatan MBS dalam pembunuhan Khashoggi. Menurut Saudi, MBS tidak mengetahui rencana pembunuhan tersebut.